Faskes Darurat COVID-19 Sleman di Asrama Haji Hampir Penuh

Jum'at, 25 September 2020 - 06:13 WIB
loading...
Faskes Darurat COVID-19...
Faslitas kesehatan (Faskes) Darurat COVID-19 Asrama Haji DIY di Sinduadi, Mlati, Sleman, sudah terpakai 80% dari jumlah tempat tidur yang tersedia. Foto/Ilustrasi
A A A
SLEMAN - Faslitas kesehatan (Faskes) Darurat COVID-19 Asrama Haji DIY di Sinduadi, Mlati, Sleman, sudah terpakai 80% dari jumlah tempat tidur yang tersedia. Yakni dari kapasitas 138 tempat tidur yang terisi sudah 111 tempat tidur.

Saat ini Faskes Darurat COVID-19 tinggal menyisakan 27 tempat tidur. Sebagai alternatif jika tempat tidur sudah penuh, Sleman telah menyiapkan rusunawa Gemangan, Sinduadi, Mlati, Sleman. (Baca juga: Janda Cantik Tewas Digorok, Ternyata Karena Cemburu dan WIL )

Penanggunagjawab Faskes Darurat COVID-19 Asrama Haji DIY, Makwan mengatakan, dari 111 pasien yang dirawat, 110 pasien COVID-19 tanpa gejala dan satu pasien merupakan orang tanpa gejala (OTG) reaktif.

"Mereka dirawat di Gedung Muzdalifah 34 orang, Madina satu orang, dan Makkah 76 orang," kata Makwan, Kamis (24/9/2020) malam. (Baca juga: 5 Hari Bawa Kabur Anak Gadis untuk Dijadikan Budak Seks )

Makwan menjelaskan untuk pasien COVID-19 sendiri, ada yang masuk dan sudah pulang, Kamis (24/9/2020) hingga pukul 18.15 WIB, pasien yang pulang sebanyak 13 orang dan yang masuk 14 orang.

Kapala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo menambahkan, jika pasien COVID-19 tanpa gejala terus melonjak, sudah menyiapkan rusunawa Gemawang dengan kapasitas 78 sebagai faskes darurat.

"Jika pasien yang menempati faskes darurat Asrama Haji sudah 90%, pasien baru akan dirawat di faskes darurat rusunawa Gemanang," tambahnya. (Baca juga: Bayi Usia 4 Bulan Tewas, Dimakamkan dengan Protokol Kesehatan )

Mengenai kapastas ruangan rumah sakit untuk perawatan pasien COVID-19 dengan gejala di Sleman sendiri mencapai 231 ruang. Terdiri dari 110 ruang isolasi negatif, 112 ruangan non tekanan negatif dan 29 ruangan dengan ventilator/ICCU. "Dari jumlah ruangan itu pengunananya relatif sedikit, yakni baru 40%," terangnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1636 seconds (0.1#10.140)