Kisah Kerabat Keraton Yogya Otak Perlawanan Terhadap Belanda, Kerahkan Dukun dan Rampok

Selasa, 14 Januari 2025 - 06:49 WIB
loading...
Kisah Kerabat Keraton...
Perlawanan terhadap Belanda dilakukan oleh rakyat Jawa, di bagian tengah selatan semasa Pangeran Diponegoro. Foto/SindoNews
A A A
SEMARANG - Perlawanan terhadap Belanda dilakukan oleh rakyat Jawa, di bagian tengah selatan semasa Pangeran Diponegoro. Perlawanan itu memantik perlawanan besar lewat Perang Jawa yang dikobarkan Pangeran Diponegoro .

Satu hal yang jadi perhatian Belanda adalah pemberontakan Pangeran Diposono, yang masih kerabat dari Sultan Hamengkubuwono IV. Sosok Pangeran Diposono sendiri konon dideskripsikan sebagai pribadi yang terkena polio.

Konon Pangeran Diposono juga menderita semacam penyakit jiwa sejak mudanya. Di sisi lain, Pangeran Diposono juga memiliki kelebihan yakni bisa kontak dengan makhluk halus.



Hal ini pula yang coba dimanfaatkannya untuk mengusir Belanda dan Tionghoa, serta menggantikan Sultan Hamengkubuwono IV untuk menduduki tahtanya, sebagaimana dikutip dari "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro : 1785 - 1855". Tetapi dengan keterbatasannya seperti itu ia memberikan perlawanan kepada Belanda dan kongsi dagang Tionghoa yang berkomplot dengan Belanda.

Setelah merekrut bantuan dari berbagai kepala rampok di Kedu dan seorang dukun perempuan, Pangeran Diposono merencanakan dua pemberontakan yang dilakukan serentak. Satu di selatan Kedu, di sekitar Bendo, sebuah desa perdikan yang diperuntukkan bagi para ulama, dan satu lagi di selatan Yogya, di Gading Temahan dan Lipuro.



Tempat yang terakhir ini merupakan tempat yang sangat penting artinya bagi yang berhak atas tahta Mataram. Rencana Diposono adalah memancing bala tentara Yogya untuk keluar saat memulai pemberontakan di Kedu, dan kemudian menyerbu ke Ibu Kota Kesultanan.

Namun, strategi ini gagal. Dukungan dari pejabat-pejabat pribumi sangat terbatas dan Belanda mampu mengatasi gerakan 27-28 Januari 1822 itu di Kedu tanpa perlu mendatangkan bala bantuan dari Yogya. Pemberontakan Diposono di Yogya sendiri kemudian dengan cepat dapat dipadamkan di sekitar Lipuro, di awal Februari.

Pangeran pemberontak itu dibawa ke Yogyakarta untuk diadili dan kemudian dijatuhi hukuman mati dengan cara dicekik, meski hukuman itu akhirnya diubah oleh Van der Capellen dengan pengasingan seumur hidup di Ambon. Pemberontakan Pangeran Diposono pada Januari-Februari 1822 ini merupakan gangguan yang sangat serius bagi takhta Sultan Hamengku Buwono IV.

Peristiwa itu menandai suatu pemberontakan tradisional oleh seorang kerabat Sultan sendiri terhadap tahta kerajaan. Pengerahan para pemimpin bandit adalah cara tipikal menggalang dukungan dari anggota elite keraton. Namun, terlepas dari elemen-elemen tradisional ini, besarnya kegeraman rakyat pada umumnya terhadap orang Eropa dan Tionghoa merupakan pertanda penting pada masa itu.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
4 Fakta Kiai Murmo,...
4 Fakta Kiai Murmo, Sosok yang Jadi Inspirasi Pangeran Diponegoro
Pengaruh Candu Merasuki...
Pengaruh Candu Merasuki Pasukan Pangeran Diponegoro saat Perang Jawa
Kisah Penangkapan Crazy...
Kisah Penangkapan Crazy Rich Kiai Murmo yang Memicu Kemarahan Pangeran Diponegoro Kepada Belanda
3 Gerbong di Stasiun...
3 Gerbong di Stasiun Tugu Ternyata Dibakar, Motif Pelaku Terungkap
Ceramah di Masjid UGM...
Ceramah di Masjid UGM Dipadati Ribuan Jemaah, Anies Baswedan Selalu Dinanti
Taktik Licik Belanda...
Taktik Licik Belanda Kirim Mata-mata Warga Pribumi di Awal Ramadan Intai Pangeran Diponegoro
Perbedaan Pendapat Pejabat...
Perbedaan Pendapat Pejabat Belanda di Tengah Upaya Penaklukan Kerajaan Bone
Masjid Jogokariyan Bagikan...
Masjid Jogokariyan Bagikan 3.500 Porsi Takjil Gratis Setiap Hari, Dana Capai Rp1,5 Miliar
Kisah Dramatisnya Pangeran...
Kisah Dramatisnya Pangeran Diponegoro Lolos dari Sergapan Belanda di Sungai
Rekomendasi
Tradisi Unik Lebaran...
Tradisi Unik Lebaran di Dunia, Wanita India Beli Perhiasan Baru
Apa Kelas dalam Tinju...
Apa Kelas dalam Tinju Terbaik saat Ini? Juara Dunia Dominan Atau Hierarki Tak Pasti
Jennifer Coppen Klarifikasi...
Jennifer Coppen Klarifikasi Kedekatannya dengan Justin Hubner, Tegaskan Masih Cinta Dali Wassink
Berita Terkini
Bus Mogok, Puluhan Jemaah...
Bus Mogok, Puluhan Jemaah Umrah asal Subang Terdampar di GT Cikatama
20 menit yang lalu
Lebaran Hari Pertama,...
Lebaran Hari Pertama, Tol Jakarta-Cikampek dan MBZ Macet Parah
49 menit yang lalu
Korban Tewas Akibat...
Korban Tewas Akibat Pohon Beringin Tumbang saat Salat Idulfitri di Alun-alun Pemalang Jadi 3 Orang
1 jam yang lalu
Kronologi 2 Jemaah Salat...
Kronologi 2 Jemaah Salat Id Meninggal Tertimpa Pohon Beringin di Alun-alun Pemalang
2 jam yang lalu
Silaturahmi ke Rumah...
Silaturahmi ke Rumah Jokowi, Didit Putera Prabowo: Selamat Idulfitri!
2 jam yang lalu
Kemacetan Parah di Tol...
Kemacetan Parah di Tol Cileunyi: Antrean Kendaraan Lebih dari 3 Km
3 jam yang lalu
Infografis
10 Makanan Khas Lebaran...
10 Makanan Khas Lebaran di Indonesia selain Opor dan Ketupat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved