Cegah Corona, Faber-Castell Hentikan Suluruh Program Kegiatan Tahun Ini
loading...
A
A
A
SURABAYA - Faber-Castell terus mendukung kreatifitas dan kualitas pendidikan di Indonesia. Produsen tulis terbesar dan tertua di dunia ini menghadiahkan dana pendidikan kepada 26 siswa dan guru terpilih.
Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Richard Panelewen, mengatakan 26 siswa dan guru terpilih itu merupakan pemenang tiga kegiatan, yakni dari Family Art Competitions (FACT), Family Colouring Competitions (FCC) dan Teacher Competitions (TC).
"Dana pendidikan ini merupakan kompensasi dari hadiah semula yang seharusnya berupa tiket dan akomodasi bagi para pemenang nasional ke sejumlah objek wisata. Hal ini diambil dengan mempertimbangkan bahwa kondisi saat ini," katanya.
Sementara itu, Richard menjelaskan, bahwa sejumlah kegiatan Faber-Castell di periode 2019/2020 harus dihentikan lebih cepat, sebagai langkah pencegahan dari penyebaran COVID-19.
Pihaknya berkomitmen untuk mendepankan aspek keselamatan dan keamanan peserta kegiatan, yang di dominasi anak dan keluarga.
"Hal ini mengakibatkan sejumlah kegiatan nasional dihentikan sebelum jadwal seharusnya," lanjutnya.
Richard menambahkan, Faber-Castell terus mendorong kreativitas di tengah situasi saat ini. Diantaranya melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan secara digital.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbud RI, Dr. Muhammad Hasbi mengungkapkan bahwa anak adalah aset bangsa yang paling berharga. (Baca juga: Terjatuh saat Salip Truk Pengangkut Tank Leopard, Pengendara Motor Tewas Terlindas)
"Dengan memberikan perhatian dan kepedulian terhadap pendidikan anak sejak masa dini, maka kita telah melakukan investasi terbaik yang pernah ada," ujarnya. (Baca juga: Khofifah Minta Bupati/Wali Kota Antisipasi Munculnya Klaster Baru COVID-19)
Hasbi melanjutkan, untuk mewujudkan pendidikan anak usia dini yang berkualitas tidak saja secara eksklusif menjadi kewenangan pemerintah. Namun juga menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, stakeholders termasuk dunia usaha.
"Dalam era disrupsi inovasi saat ini, kreativitas menjadi kunci untuk berhasil. Melalui pendidikan anak usia dini, kita ditantang untuk menyiapkan anak-anak yang bisa memiliki kemampuan memecahkan masalah, kritis, analitis, berinovasi dan dapat beradaptasi untuk hal-hal baru yang tidak terduga," tuturnya.
Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Richard Panelewen, mengatakan 26 siswa dan guru terpilih itu merupakan pemenang tiga kegiatan, yakni dari Family Art Competitions (FACT), Family Colouring Competitions (FCC) dan Teacher Competitions (TC).
"Dana pendidikan ini merupakan kompensasi dari hadiah semula yang seharusnya berupa tiket dan akomodasi bagi para pemenang nasional ke sejumlah objek wisata. Hal ini diambil dengan mempertimbangkan bahwa kondisi saat ini," katanya.
Sementara itu, Richard menjelaskan, bahwa sejumlah kegiatan Faber-Castell di periode 2019/2020 harus dihentikan lebih cepat, sebagai langkah pencegahan dari penyebaran COVID-19.
Pihaknya berkomitmen untuk mendepankan aspek keselamatan dan keamanan peserta kegiatan, yang di dominasi anak dan keluarga.
"Hal ini mengakibatkan sejumlah kegiatan nasional dihentikan sebelum jadwal seharusnya," lanjutnya.
Richard menambahkan, Faber-Castell terus mendorong kreativitas di tengah situasi saat ini. Diantaranya melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan secara digital.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbud RI, Dr. Muhammad Hasbi mengungkapkan bahwa anak adalah aset bangsa yang paling berharga. (Baca juga: Terjatuh saat Salip Truk Pengangkut Tank Leopard, Pengendara Motor Tewas Terlindas)
"Dengan memberikan perhatian dan kepedulian terhadap pendidikan anak sejak masa dini, maka kita telah melakukan investasi terbaik yang pernah ada," ujarnya. (Baca juga: Khofifah Minta Bupati/Wali Kota Antisipasi Munculnya Klaster Baru COVID-19)
Hasbi melanjutkan, untuk mewujudkan pendidikan anak usia dini yang berkualitas tidak saja secara eksklusif menjadi kewenangan pemerintah. Namun juga menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, stakeholders termasuk dunia usaha.
"Dalam era disrupsi inovasi saat ini, kreativitas menjadi kunci untuk berhasil. Melalui pendidikan anak usia dini, kita ditantang untuk menyiapkan anak-anak yang bisa memiliki kemampuan memecahkan masalah, kritis, analitis, berinovasi dan dapat beradaptasi untuk hal-hal baru yang tidak terduga," tuturnya.
(boy)