Guru di Wajo Kecewa, Gaji Dipotong Tanpa Pemberitahuan
loading...
A
A
A
WAJO - Dugaan pemotongan gaji guru terjadi di Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo. Dugaan pemotongan gaji itu diungkap AG, guru SD Negeri 94 Watampanua. AG adalah salah satu guru yang gajinya dipotong.
Saat dikonfirmasi SINDOnews, AG mengaku kecewa adanya pemotongan gaji tersebut. Apalagi menurutnya, pemotongan gaji itu dilakukan tanpa didahului pemberitahuan.
"Pemotongannya secara sepihak tanpa ada koordinasi, kalau memang ingin dipotong setidaknya ada penyampaian terlebih dahulu biar tidak menjadi pertanyaan," ujar AG.
AG sempat menghubungi bendahara Kecamatan Pammana untuk mempertanyakan pemotongan gaji tersebut. Dari situ, AG tahu bahwa memang ada pemotongan gaji.
"Tadi saya sudah telepon Bendahara Kecamatan, alasannya aneh, masa dananya dipotong untuk operasional seperti sewa tenda dan minum kopi," kata AG.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Pammana, Junisatri Rasyid membenarkan adanya pemotongan gaji guru. Menurutnya, pemotongan dari kekurangan gaji tersebut terjadi akibat kesalahan administrasi saat penginginputan data.
"Iye betul ada pemotongan, itu terjadi akibat kesalahan administrasi. Saat datanya diinput, pajaknya tinggi sehingga terjadi kekurangan saat ditransfer," jelasnya.
Alumni IPDN itu menjelaskan, pemotongan pembayaran kekurangan gaji hanya dialami satu orang guru saja, ia membantah ada oknum lurah yang mengalami hal serupa.
Atas kejadian tersebut, Ia berjanji, akan segera mengembalikan kekurangan pembayaran dari kekurangan gaji yang dialami guru di Kecamatan Pammana.
"Setau kami hanya satu orang, kalau lurah tidak ada. Kami akan segera menutupi kekurangan gaji tersebut," pungkasnya.
Saat dikonfirmasi SINDOnews, AG mengaku kecewa adanya pemotongan gaji tersebut. Apalagi menurutnya, pemotongan gaji itu dilakukan tanpa didahului pemberitahuan.
"Pemotongannya secara sepihak tanpa ada koordinasi, kalau memang ingin dipotong setidaknya ada penyampaian terlebih dahulu biar tidak menjadi pertanyaan," ujar AG.
AG sempat menghubungi bendahara Kecamatan Pammana untuk mempertanyakan pemotongan gaji tersebut. Dari situ, AG tahu bahwa memang ada pemotongan gaji.
"Tadi saya sudah telepon Bendahara Kecamatan, alasannya aneh, masa dananya dipotong untuk operasional seperti sewa tenda dan minum kopi," kata AG.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Pammana, Junisatri Rasyid membenarkan adanya pemotongan gaji guru. Menurutnya, pemotongan dari kekurangan gaji tersebut terjadi akibat kesalahan administrasi saat penginginputan data.
"Iye betul ada pemotongan, itu terjadi akibat kesalahan administrasi. Saat datanya diinput, pajaknya tinggi sehingga terjadi kekurangan saat ditransfer," jelasnya.
Alumni IPDN itu menjelaskan, pemotongan pembayaran kekurangan gaji hanya dialami satu orang guru saja, ia membantah ada oknum lurah yang mengalami hal serupa.
Atas kejadian tersebut, Ia berjanji, akan segera mengembalikan kekurangan pembayaran dari kekurangan gaji yang dialami guru di Kecamatan Pammana.
"Setau kami hanya satu orang, kalau lurah tidak ada. Kami akan segera menutupi kekurangan gaji tersebut," pungkasnya.
(luq)