Ajaib! Letkol Hanandjoeddin Lepas dari Kepungan Pasukan Gaib Jawa Kuno usai Kumandangkan Istighfar

Jum'at, 04 Oktober 2024 - 07:22 WIB
loading...
A A A
Hanandjoeddin yang pemberani ternyata tidak menyadari bahwa dirinya telah ditinggalkan. Ia terus melangkah maju, berusaha menjalankan misinya, hingga akhirnya ia tersadar bahwa dirinya sudah dikepung oleh ribuan pasukan gaib yang berdiri di sekelilingnya.

Saat itulah, ia merasakan bulu kuduknya meremang, namun ia tahu bahwa sebagai seorang komandan, ia tidak bisa menunjukkan rasa takut. Dalam momen ketegangan itu, Hanandjoeddin beristighfar, memohon kekuatan dari Allah SWT, dan dengan penuh keyakinan ia berseru:

“Assalamualaikum. Saya Hanandjoeddin, Komandan Pertahanan di wilayah Watulimo. Kami bermaksud baik menyelamatkan rakyat dan alam daerah ini dari penjajah Belanda. Bantulah perjuangan kami menegakkan kemerdekaan Indonesia,” katanya dalam doa.

“Saya yakin kalian di pihak kami karena perjuangan sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang, sejak zaman Sultan Agung Raja Mataram. Kami hanya melanjutkan cita-cita Beliau. Saya meminta kalian memaklumi kami memutus jembatan penghubung desa ini demi keselamatan rakyat Watulimo. Terima kasih atas pengertiannya, Assalamualaikum.”

Tak lama setelah ia mengucapkan salam itu, pasukan gaib yang mengelilinginya mulai menghilang satu per satu, lenyap dalam kegelapan malam. Hanandjoeddin tertegun sejenak, namun ia tahu bahwa kekuatan yang tak terlihat telah mengerti niat baiknya dan menerima alasannya.

Dengan penuh rasa syukur, Hanandjoeddin pun kembali ke markas dengan selamat. Esok paginya, Hanandjoeddin dan pasukannya kembali ke jembatan. Kali ini, mereka mencoba memasang bahan peledak sekali lagi.

Ajaibnya, pada percobaan pertama, bom tersebut berhasil meledak dengan keras, menghancurkan jembatan tua itu dalam sekejap. Jalur yang digunakan tentara Belanda pun terputus, dan misi yang selama ini terasa mustahil akhirnya tercapai.

Peristiwa mistis ini menjadi bagian dari kisah perjuangan yang tidak hanya melibatkan manusia, tetapi juga kekuatan gaib yang sering kali dipercayai oleh masyarakat setempat.

Hanandjoeddin kemudian mencapai pangkat Letnan Kolonel dan menjadi Bupati Belitung, diabadikan sebagai pahlawan besar yang namanya dikenang di Bandar Udara Internasional HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, serta Pangkalan Udara HAS Hanandjoeddin.
(ams)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2610 seconds (0.1#10.140)