Cerita Letjen TNI (Purn) Soegito Gagal Raih Baret Merah Kopassus karena Tak Kuat Jalan Kaki dari Bandung-Cilacap
loading...
A
A
A
Soegito menikmati setiap tahap yang dilaluinya. Pada tahap long march, ia menyimpan petanya di ransel dan langkahnya diikuti oleh peserta yang lain, yang semuanya adalah yuniornya.
Salah satu kenangannya saat pendidikan komando adalah disuruh jungkir oleh bintara pelatih dari sebuah ketinggian hanya karena Soegito orang Cilacap. Beberapa tahun kemudian, pelatih asal Aceh yang dikenal galak itu menjadi anggotanya saat diterjunkan di Dili pada Desember 1975.
Seminggu setelah penutupan latihan, Komandan RPRAD Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo menarik seluruh peserta latihan ke Cijantung untuk mengikuti parade dan defile di Senayan.
“Saya salut dengan keuletan Pak Gito. Walaupun gagal latihan awalnya, namun mengulangi lagi sampai selesai. Itu sebuah keuletan yang kami hargai. Beliau tidak pantang menyerah. Mengulangi dari awal itu kan tidak main-main, diperlukan ketabahan yang tinggi,” ungkap Soetedjo.
Usai pendidikan dasar komando, Soegito ditempatkan sebagai Komandan Kompi di Batalion 2 RPKAD di Magelang. Setelah itu, ia ditarik ke Cijantung dan diserahi jabatan Danki A Batalion 1 dengan komandan Mayor Soekoso.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
Salah satu kenangannya saat pendidikan komando adalah disuruh jungkir oleh bintara pelatih dari sebuah ketinggian hanya karena Soegito orang Cilacap. Beberapa tahun kemudian, pelatih asal Aceh yang dikenal galak itu menjadi anggotanya saat diterjunkan di Dili pada Desember 1975.
Seminggu setelah penutupan latihan, Komandan RPRAD Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo menarik seluruh peserta latihan ke Cijantung untuk mengikuti parade dan defile di Senayan.
“Saya salut dengan keuletan Pak Gito. Walaupun gagal latihan awalnya, namun mengulangi lagi sampai selesai. Itu sebuah keuletan yang kami hargai. Beliau tidak pantang menyerah. Mengulangi dari awal itu kan tidak main-main, diperlukan ketabahan yang tinggi,” ungkap Soetedjo.
Usai pendidikan dasar komando, Soegito ditempatkan sebagai Komandan Kompi di Batalion 2 RPKAD di Magelang. Setelah itu, ia ditarik ke Cijantung dan diserahi jabatan Danki A Batalion 1 dengan komandan Mayor Soekoso.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
(ams)