Pecahkan Mitos, Pemuda Bawean Tapaki 99 Puncak Tinggi

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 15:22 WIB
loading...
Pecahkan Mitos, Pemuda...
Para pendaki Bawean saat mendaki Gunung Batu untuk mengibarkan merah putih. Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
GRESIK - Puluhan pemuda-pemudi Pulau Bawean , Gresik, Jawa Timur dari Komunitas Pramuka Scouts Keren Bawean dan Tim Ekspedisi 99 Marathon Puncak Tinggi (Ekspedisi M99) bertekad menyelesaikan pendakian 99 puncak tinggi.

Koordinator Ekspedisi M99, Heri Susanto mengatakan pendakian tersebut untuk memecahkan mitos tentang keberadaan 99 puncak gunung yang selama ini beredar di masyarakat. "Di Pulau ini tidak ada data yang valid dan tidak ada yang pernah membuktikan bahwa 99 puncak itu benar-benar ada sesuai data," katanya kepada SINDOnews.com. (Baca juga: Sadis OTK Kembali Berulah, Warga Sipil di Yahukimo Papua Tewas Dipanah)
Pecahkan Mitos, Pemuda Bawean Tapaki 99 Puncak Tinggi

Sebelum melakukan pendakian, Heri dan tim sudah melakukan riset dengan mendatangi berbagai sumber, namun tidak ada satupun yang mampu menunjukkan literatur dari mitos yang beredar. Ia yakin dengan pendekatan ilmu pengetahuan, maping dan pemetaan, serta beberapa data primer maupun skunder keberadaan 99 puncak tersebut terjawab. (Baca juga: Larantuka NTT Diguncang Gempa Bumi Berkekuatan 6,9 SR)

Dalam perjalanannya, para pendaki ini membekali diri dengan sejumlah peta. Di antaranya peta geo, peta topo dan peta administrasi hingga peta kuno. Dari peta itulah, tim meyakini bahwa 99 puncak itu benar nyata adanya. Bahkan, di pulau cantik ini jika dilihat dari topografinya ada lebih dari 170 puncak bisa ditemukaan.

"Berbekal itu kemudian koordinat kita dapatkan, arah dan jalur kita dapatkan. Dan memang belum pernah ada selama ini sejarah atau buku atau literatur mengenai 99 puncak," kata dia.

Heri menjelaskan, pendakian sudah dimulai sejak 12 Juni 2020 lalu. Pihaknya mulai membuktikan satu persatu puncak dan menandainya dengan bendera merah putih. Saat ini, kata dia, sudah 15 puncak berhasil ditemukan. "Rencananya 99 bendera berada di puncak Pulau Bawean yang tertinggi," ujarnya.

Selain mitos puncak tinggi, ada juga mitos bahwa di 99 puncak itu ada 99 makam. Namun hal itu masih menjadi riset pendaki. Selama di perjalanan, pemuda Bawean hanya menemukan beberapa makan saja. "Mungkin saja ada lagi literatur buku yang di lebih dari 170 puncak itu ada 99 makam," lanjut Heri.

Heri melanjutkan, di Pulau yang terletak di Laut Jawa, 120 kilometer sebelah utara Gresik ini menyimpan banyak kekayaan alam. Salah satunya yakni Gunung Batu di Dusun Tanah Merah, Desa Peromaan, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean. Gunung ini memiliki keukikan tersendiri dari berbagai lokasi wisata di pulau Bawean. Gunung Batu terpaut tebing karst atau batu gamping.

"Ini yang tidak diketahui oleh orang, bahkan BKSDA pun tidak tahu bahwa ada tebing karst berbentuk tower yang berusia 16,2 juta tahun," ungkap Heri. Menurutnya, tebing karst itu bisa menjadi destinasi luar biasa. Sejumlah fasilitas sudah disediakan oleh alam. Lokasi ini bisa dijadikan camping ground, wisata petualangan, hingga dijadikan kajian-kajian ilmu pengetahuan.

"Dan ini adalah batuan dasar Pulau Bawean. Kalau bicara tebing karst ini sebenarnya dasar samudra. Nah ini yang tidak dilihat oleh dinas-dinas bahwa ada fenomena menarik di Pulau Bawean," tegasnya.

Ia menegaskan, jika dihubungkan dengan geosait geopark, pulau Bawean yang notabene adalah pulau Keno ini seharusnya sudah masuk dalam kawasan dibawah proteksi Unesco. Tim yang didominasi oleh mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu seperti geologi, kehutanan, guru bahasa Inggris dan lainnya ini bertekad meyelesaikan pendakian hingga 28 Oktober 2020 mendatang.

Sedangkan hasil ekspedisi sendiri, kata Heri, akan mereka bukukan. Dokumen tersebut bakal dijadikan literatur yang bisa menceritakan kecantikan pulau Bawean. "Mudah-mudahan dengan tim inilah nanti jadi komunitas yang bisa membuat segala macam program tentang edukasi dan potensi. Dengan harapan pulau ini lebih terangkat lagi," imbuhnya,

Setelah misi pemecahan tentang mitos 99 puncak tinggi selesai, para pemyuda Bawean tidak akan berhenti. Kedepan akan ada kegiatan-kegiatan lainnya. "Banyak hal yang bisa digarap di Pulau Bawean ini. Seperti halnya Pos SAR, karena kalau dihubungkan dengan analisa kebencanaan disini Pos SAR tidak ada. Oktober nanti rencana akan ada kegiatan SAR laut dan SAR darat," tandas Heri.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2431 seconds (0.1#10.140)