Pencarian WNA Prancis Hilang di Gunung Batukaru Masuki Hari Ketujuh, Belum Ada Tanda-tanda Ditemukan
loading...
A
A
A
TABANAN - Pencarian intensif terhadap dua warga negara asing (WNA) asal Prancis yang terperosok dan hilang saat mendaki Gunung Batukaru telah memasuki hari ketujuh tanpa hasil. Salah satu dari korban, seorang remaja berusia 15 tahun bernama Stein, masih belum ditemukan, meskipun pencarian telah dilakukan oleh tim SAR gabungan dari berbagai elemen.
Insiden nahas ini terjadi ketika korban bersama tiga orang lainnya memulai pendakian dari Pura Malen, Pujungan, Tabanan, pada Minggu pagi. Jalur pendakian yang licin dan basah menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki, hingga akhirnya menyebabkan dua di antaranya terperosok ke dalam jurang.
Beruntung, satu korban berhasil menyelamatkan diri dengan menelusuri aliran sungai hingga tiba di Desa Blimbing, Tabanan. Namun, Stein yang terperosok dari ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut (mdpl) hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polsek Pupuan, BPBD Kabupaten Tabanan, Koramil Pupuan, potensi relawan, serta masyarakat setempat terus melakukan pencarian di seluruh area Gunung Batukaru, termasuk hingga ke bagian barat di Desa Pujungan. Meski belum ada tanda-tanda penemuan, pencarian diperpanjang tiga hari ke depan dengan harapan dapat menemukan korban secepatnya.
"Operasi pencarian terus kami lanjutkan, fokus kami saat ini adalah menyisir titik-titik yang dianggap rawan dan berpotensi menjadi lokasi jatuhnya korban," ujar Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng, Kadek Donny Indrawan.
Masyarakat setempat pun turut memberikan dukungan, baik dalam bentuk tenaga maupun doa, berharap agar Stein dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat. Gunung Batukaru, dengan medan yang terjal dan cuaca yang sering kali berubah, menjadi tantangan besar bagi tim pencari. Namun, upaya terus dilakukan tanpa henti, menunjukkan tekad kuat untuk menuntaskan misi kemanusiaan ini.
Pencarian yang memasuki pekan kedua ini menjadi perhatian banyak pihak, mengingat medan yang sulit dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Seluruh tim SAR tetap optimistis dan berharap keajaiban akan datang, membawa Stein kembali ke keluarganya.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
Insiden nahas ini terjadi ketika korban bersama tiga orang lainnya memulai pendakian dari Pura Malen, Pujungan, Tabanan, pada Minggu pagi. Jalur pendakian yang licin dan basah menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki, hingga akhirnya menyebabkan dua di antaranya terperosok ke dalam jurang.
Beruntung, satu korban berhasil menyelamatkan diri dengan menelusuri aliran sungai hingga tiba di Desa Blimbing, Tabanan. Namun, Stein yang terperosok dari ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut (mdpl) hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polsek Pupuan, BPBD Kabupaten Tabanan, Koramil Pupuan, potensi relawan, serta masyarakat setempat terus melakukan pencarian di seluruh area Gunung Batukaru, termasuk hingga ke bagian barat di Desa Pujungan. Meski belum ada tanda-tanda penemuan, pencarian diperpanjang tiga hari ke depan dengan harapan dapat menemukan korban secepatnya.
"Operasi pencarian terus kami lanjutkan, fokus kami saat ini adalah menyisir titik-titik yang dianggap rawan dan berpotensi menjadi lokasi jatuhnya korban," ujar Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng, Kadek Donny Indrawan.
Masyarakat setempat pun turut memberikan dukungan, baik dalam bentuk tenaga maupun doa, berharap agar Stein dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat. Gunung Batukaru, dengan medan yang terjal dan cuaca yang sering kali berubah, menjadi tantangan besar bagi tim pencari. Namun, upaya terus dilakukan tanpa henti, menunjukkan tekad kuat untuk menuntaskan misi kemanusiaan ini.
Pencarian yang memasuki pekan kedua ini menjadi perhatian banyak pihak, mengingat medan yang sulit dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Seluruh tim SAR tetap optimistis dan berharap keajaiban akan datang, membawa Stein kembali ke keluarganya.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
(hri)