Inovasi Bappelitbangda Sulsel Dapat Apresiasi Nasional

Kamis, 30 April 2020 - 22:12 WIB
loading...
Inovasi Bappelitbangda Sulsel Dapat Apresiasi Nasional
Kepala Bappelitbangda Sulsel Prof Yusran Yusuf bersama Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah. Foto/Istimewa
A A A
MAKASSAR - Inovasi yang digagas oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel mendapat apresiasi nasional. Hal ini terlihat saat Kepala Bappelitbangda Sulsel, Prof Yusran Yusuf, didapuk menjadi salah satu narasumber webinar yang dilaksanakan oleh Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Kamis (30/4/2020).

Pada acara yang mengangkat tema 'Mengembangkan Skema Insentif Fiskal Berbasis Ekologi di Daerah : Inisiatif dan Rekomendasi Masa Depan tersebut, Yusran memaparkan rumusan berupa Kebijakan Transfer Anggaran Provinsi berbasis Ekologi (TAPE) yang merupakan gagasan bersama dengan Asia Foundation.

Baca Juga: Sulsel Raih Penghargaan Provinsi Sehat dari Kemenkes dan Kemendagri

Yusran mengatakan bahwa TAPE merupakan bagian dari implementasi komitmen Pemprov Sulsel untuk Pembangunan Rendah Karbon yang telah diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Bappenas.

"Ini juga sekaligus upaya sistematis untuk memastikan terwujudnya pembangunan berkelanjutan. Selain itu kebijakan TAPE juga dapat mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU), khususnya terkait Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (ILKH) dan Potensi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)," katanya.

Lebih lanjut, Yusran menyebutkan bahwa hasil rumusan dari kebijakan TAPE tersebut nantinya akan disusun dalam Peraturan Gubernur (Pergub) yang menjadi landasan penerapannya.

Baca Juga: Pemprov Sulsel Raih Penghargaan Pengaduan Pelayanan Publik 2019

"Dalam Pergub tersebut, TAPE nantinya akan mengatur kinerja pengelolaan lingkungan kabupaten/kota yang menjadi salah satu kriteria dan indikator alokasi bantuan keuangan daerah dari provinsi," lanjutnya.

Ia juga menjelaskan aspek-aspek yang menjadi indikator alokasi bantuan keuangan daerah tersebut. "Indikatornya terdiri dari 4 aspek, meliput penurunan emisi gas rumah kaca, perubahan tutup lahan, pertanian berkelanjutan, dan energi baru terbarukan," tutup dia
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0979 seconds (0.1#10.140)