Belajar Daring Dinilai Tak Berhasil, Guru SD Ini Datangi Rumah Siswa
loading...
A
A
A
KENDAL - Lantaran belajar secara daring dinilai tidak berhasil pada semester sebelumnya, seorang guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Kendal , Jawa Tengah, Jumaratun, berinisiatif tetap memberikan pelajaran kepada siswanya secara tatap muka.
Guru ini rela mendatangi rumah masing-masing siswanya secara bergiliran dan memberikan pelajaran meski dalam waktu yang terbatas.(Baca juga: Pengendalian Emosi Kunci Sukses Orang Tua Belajar Bersama Anak di Rumah )
Jumaratun, seorang guru SDN 1 Galih, warga Desa Gemuhblanten, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, rela mendatangi rumah para siswanya, untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka. (Baca juga: Tolak Cinta Pria, Gadis Kendal Diteror Orderan Fiktif Selama 2 Tahun )
Semua ini dilakukan Jumaratun agar siswanya, tidak ketinggalan pelajaran di tengah pandemi COVID-19. Guru yang sudah mengabdi selama 39 tahun ini mengaku melakukan kunjungan mengajar seperti ini lantaran metode belajar menggunakan daring dinilai tidak berhasil pada semester sebelumnya. Sehingga berpengaruh kepada nilai dan perkembangan siswanya.
Siswa pun merasa senang karena bisa berinteraksi secara langsung saat sang guru berkunjung dan mengajar ke rumahnya. Meski kunjungan tidak terlalu lama, hanya 30 menit per rumah dengan membagi empat kelompok dari 15 anak didik dengan metode pembelajaran praktik dan ceramah.
“Namun demikian metode pembelajaran tatap muka tersebut tetap mengedepankan protokol kesehatan dengan mengatur jarak duduk, menggunakan masker, dan pelindung wajah,” kata Jumaratun.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi, yang juga datang di tengah kegiatan belajar mengajar tersebut. Mengapresiasi apa yang dilakukan Jumaratun karena di usia yang hampir purna masih memiliki semangat tinggi untuk mendidik anak bangsa.
Dalam kesempatan itu juga, Wahyu berpesan kepada para siswa untuk tetap belajar dan selalu menerapkan protokol kesehatan ketika beraktivitas di luar rumah.
“Diharapkan apa yang telah dilakukan jumaratun juga dapat menginspirasi para guru lain di Indonesia. Agar para siswa dapat menguasai materi dasar, seperti membaca dan menulis, khususnya pada siswa kelas satu. Sehingga dapat menjadi bekal para murid untuk menimba ilmu di kemudian hari,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi.
Lihat Juga: Menggelikan! Kelamaan Belajar Daring, Ada Siswa SMA Tak Saling Kenal Lagi saat PTM di Manado
Guru ini rela mendatangi rumah masing-masing siswanya secara bergiliran dan memberikan pelajaran meski dalam waktu yang terbatas.(Baca juga: Pengendalian Emosi Kunci Sukses Orang Tua Belajar Bersama Anak di Rumah )
Jumaratun, seorang guru SDN 1 Galih, warga Desa Gemuhblanten, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, rela mendatangi rumah para siswanya, untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka. (Baca juga: Tolak Cinta Pria, Gadis Kendal Diteror Orderan Fiktif Selama 2 Tahun )
Semua ini dilakukan Jumaratun agar siswanya, tidak ketinggalan pelajaran di tengah pandemi COVID-19. Guru yang sudah mengabdi selama 39 tahun ini mengaku melakukan kunjungan mengajar seperti ini lantaran metode belajar menggunakan daring dinilai tidak berhasil pada semester sebelumnya. Sehingga berpengaruh kepada nilai dan perkembangan siswanya.
Siswa pun merasa senang karena bisa berinteraksi secara langsung saat sang guru berkunjung dan mengajar ke rumahnya. Meski kunjungan tidak terlalu lama, hanya 30 menit per rumah dengan membagi empat kelompok dari 15 anak didik dengan metode pembelajaran praktik dan ceramah.
“Namun demikian metode pembelajaran tatap muka tersebut tetap mengedepankan protokol kesehatan dengan mengatur jarak duduk, menggunakan masker, dan pelindung wajah,” kata Jumaratun.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi, yang juga datang di tengah kegiatan belajar mengajar tersebut. Mengapresiasi apa yang dilakukan Jumaratun karena di usia yang hampir purna masih memiliki semangat tinggi untuk mendidik anak bangsa.
Dalam kesempatan itu juga, Wahyu berpesan kepada para siswa untuk tetap belajar dan selalu menerapkan protokol kesehatan ketika beraktivitas di luar rumah.
“Diharapkan apa yang telah dilakukan jumaratun juga dapat menginspirasi para guru lain di Indonesia. Agar para siswa dapat menguasai materi dasar, seperti membaca dan menulis, khususnya pada siswa kelas satu. Sehingga dapat menjadi bekal para murid untuk menimba ilmu di kemudian hari,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi.
Lihat Juga: Menggelikan! Kelamaan Belajar Daring, Ada Siswa SMA Tak Saling Kenal Lagi saat PTM di Manado
(nth)