7 Pegawai PLN Pematangsiantar Dikabarkan Terpapar COVID-19
loading...

Kantor UP3 PT PLN Kota Pematangsiantar, di Jalan MH Sitorus, Kecamatan Siantar Barat. Foto/Ist
A
A
A
PEMATANGSIANTAR - Sebanyak tujuh pegawai PT PLN Area Pematangsiantar, dikabarkan terpapar COVID-19 dan saat ini menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Medan.
(Baca juga: Memetik Kopi Arabika di Kaki Gunung Ijen Bondowoso )
Manager PT PLN Area Pematangsiantar, Joy Mart S Sihaloho yang dikonfirmasi SINDOnews.com, Jumat (31/7/2020), membenarkan ada pegawainya terpapar COVID-19 .
"Yang sudah keluar hasilnya dua, sedangkan lainnya masih menunggu hasil swab, dan sedang dirawat di rumah sakit di Medan," sebut Sihaloho melalui pesat WhatsApp (WA).
(Baca juga: Di Tengah Pandemi, Serma Iska Tak Pernah Lelah Membangun Jalan Desa )
Dari pengamatan di kantor PLN Area Pematangsiantar, informasi adanya pegawai terpapar COVID-19 membuat para pegawai resah karena harus menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan rapid test, karena sudah ada pegawai yang positif COVID-19 ," ujar salah seorang pegawai yang menolak menyebutkan identitasnya.
(Baca juga: Memetik Kopi Arabika di Kaki Gunung Ijen Bondowoso )
Manager PT PLN Area Pematangsiantar, Joy Mart S Sihaloho yang dikonfirmasi SINDOnews.com, Jumat (31/7/2020), membenarkan ada pegawainya terpapar COVID-19 .
"Yang sudah keluar hasilnya dua, sedangkan lainnya masih menunggu hasil swab, dan sedang dirawat di rumah sakit di Medan," sebut Sihaloho melalui pesat WhatsApp (WA).
(Baca juga: Di Tengah Pandemi, Serma Iska Tak Pernah Lelah Membangun Jalan Desa )
Dari pengamatan di kantor PLN Area Pematangsiantar, informasi adanya pegawai terpapar COVID-19 membuat para pegawai resah karena harus menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan rapid test, karena sudah ada pegawai yang positif COVID-19 ," ujar salah seorang pegawai yang menolak menyebutkan identitasnya.
(eyt)