Sulsel Kejar Target Imunisasi Harian 24.295 Orang Anak

Jum'at, 19 Agustus 2022 - 17:00 WIB
"Jadi yang OPV dan lain-lain itu belum dikerjakan. Padahal ini imunisasi oral, bukan suntik. Kader posyandu pun bisa meneteskan vaksinnya ke anak," ucapnya.

Lebih lanjut, ada tantangan dan hambatan lain yang juga ditemui dalam memaksimalkan capaian imunisasi ini. Sebut saja persepsi masyarakat yang masih menganggap bahwa yang diberikan kepada anak-anak adalah vaksin Covid-19 sehingga mereka tidak bersedia anaknya divaksinasi terutama anak yang berumur kurang dari 6 tahun.



"Untuk anak usia sekolah yang telah mendapatkan vaksin Covid-19, orang tua mereka juga enggan anaknya diimunisasi lagi karena memikirkan anaknya disuntik berulang-ulang," tutur Erwan.

Di samping itu, sosialisasi tentang BIAN juga belum merata menyasar semua kalangan masyarakat. Sehingga memang diperlukan dukungan dan kerja sama lintas sektor untuk mengejar anak-anak sasaran MR dan sasaran imunisasi kejar.

Dokter Ahli Tumbuh Kembang Anak, Martira Maddeppungeng menjelaskan pentingnya imunisasi bagi anak. Kata dia, bayi muda sangat rentan dengan infeksi yang berbahaya seperti difteri, pertussis, polio.hepatitis B, pneumokokus, dan Hib.

Jika terkena penyakit tersebut, sistem imun anak tidak akan cukup untuk menghadapi penyakit itu sehingga timbul penyakit yang lebih berat.

"Sistem imun bayi sebenarnya sudah siap merespon terhadap antigen secara alami namun jumlahnya sangat sedikit, maka pemberian berbagai antigen melalui imunisasi akan membantu respon tubuh untuk merangsang pembentukan anti bodi," jelasnya.



Dia menyebut, Pemerintah menyediakan vaksin campak rubela untuk anak usia 9-59 bulan dan 12-59 bulan untuk imunisasi kejar OPV, IPV, dan Pentabio (DPT-HB-Hib).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content