Kepala BPOM Sebut Belum Jelas Kausalitas BPA dengan Penyakit Tertentu

Rabu, 08 Juni 2022 - 10:09 WIB
Penelitian terbaru BPOM terhadap beberapa sampel air kemasan Galon PC menunjukkan 3.4 persen dari sampel kemasan melampaui ambang. Namun BPOM belum memaparkan penelitian ini secara lengkap kepada produsen AMDK dan industri sebagaimana kebiasaan yang dilakukan BPOM selama ini.

“Hanya dalam kurun waktu sembilan bulan, BPOM berubah haluan dan ini sangat memprihatinkan mengingat fungsinya sebagai regulator,” kata Agus Pambagio, pengamat kebijakan publik.

“Semua sepakat adanya bahaya BPA dalam level tertentu dan selama ini sudah diatur. Namun yang menjadi pertanyaan adalah kenapa usulan kebijakan pelabelan ini khusus hanya untuk Galon Kemasan Air? padahal BPA ada di banyak kemasan pangan lain. Kenapa ada usulan kebijakan diskriminatif seperti ini?” papar Agus Pambagio.

Asosiasi produsen air kemasan (ASPADIN) berulangkali menolak usulan kebijakan diskriminatif BPOM dan sudah mengadukan ke lembaga pemerintah lain seperti KPPU, Kemenperin, Kemenko Perekonomian dan Seskab. Namun ASPADIN yang menjadi stakeholder utama malah tidak diundang di Sarasehan kemarin.



Evan Agustianto, mewakili produsen AMDK merek Masoem, yang hadir di Sarasehan BPOM ini mengungkapkan kegeramannya atas usulan kebijakan diskriminatif terhadap AMDK. “Ini semua geger semenjak Le Minerale mengeluarkan produk kemasan galon sekali pakai kemasan PET di tahun 2020! Kami menolak pelabelan BPA hanya untuk kemasan galon AMDK!” tegas Evan.

Kejanggalan lain yang terjadi adalah meskipun Sarasehan ini tertutup dan dibatasi hanya untuk undangan, nyatanya foto-foto dan paparan BPOM di Sarasehan ini sudah bocor di sosial media seperti twitter. Beberapa akun buzzerBPA seperti @twitkuaing (Kopi Perjuangan) sudah menyebarkan foto foto sarasehan tertutup ini. Olehnya itu, patut dicurigai ada upaya masif dan terstruktur untuk mendorong BPOM mengeluarkan kebijakan pelabelan BPA pada galon PC.
(tri)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More