Pelaku UMKM Harus Ubah Mindset dan Perilaku di Era New Normal
Senin, 22 Juni 2020 - 21:45 WIB
Selain strategi berupa menggabungkan banyak usaha dalam satu “ruang bisnis”, para pelaku UMKM juga perlu didorong untuk lebih serius memanfaatkan berbagai simpul teknologi berbasis internet dan memanfaatkan artificial intelligence.
“Pemanfaatan teknologi perlu dikenalkan dalam setiap siklus bisnis UMKM, untuk mendorong efisiensi dan efektivitas usaha,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (22/06/2020).
Kepala Dinas Koperasi UMKM DIY, Srie Nurkyatsiwi menyebut wabah Corona berdampak sangat serius terhadap bisnis UMKM di DIY. Meski demikian Siwi optimistis khusus untuk UMKM yang bergerak di bidang kuliner bisa segera bangkit di masa new normal ini. “Kami terus melakukan monitoring dan pendampingan, agar para pelaku UMKM bisa segera bangkit dan pulih dalam beraktivitas bisnis. Pendampingan dilakukan secara rutin melalui sistem daring,” terangya.
Siwi menegaskan agar bisa tetap bertahan di era new normal ini, para pelaku UMKM juga harus memiliki tatatan baru dalam beraktivitas bisnis. Mereka harus mengubah mindset (pola pikir) dan perilaku, baik dalam proses produksi, dalam pemasaran dan lain sebagainya. “Arahnya semua ke digital. Memang bukan hal yang mudah, tapi mau tidak mau ya ke sana,” kata Siwi.(Baca juga : Geruduk BMT Insan Mandiri, Ratusan Nasabah Minta Uangnya Kembali )
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni mengatakan bahwa Tokopedia, sebagai perusahaan teknologi Indonesia terus berupaya mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia.
Salah satunya melalui #JagaEkonomiIndonesia, Tokopedia mempercepat adopsi digital bagi pegiat usaha lokal terutama UMKM, lewat berbagai kolaborasi bersama mitra strategis, misalnya pemerintah.
“Bersama sejumlah instansi di Yogyakarta Tokopedia telah melatih dan memberdayakan ribuan UMKM di Yogyakarta. untuk memulai dan mengembangkan usaha melalui kanal digital, dalam hal ini ekosistem Tokopedia,” katanya.
Pelatihan ini dilaksanakan demi mempersiapkan para pegiat UMKM untuk bersaing dan berkontribusi lebih terhadap perekonomian di era digital sekaligus new normal.Saat ini, terdapat lebih dari 8,1 juta penjual di Tokopedia yang 94%nya berskala ultra mikro. “Kami terus berkomitmen memberikan panggung seluas-luasnya bagi mereka untuk berjuang, khususnya di tengah pandemi COVID-19.”
“Tokopedia juga menyiapkan halaman dan kampanye khusus untuk untuk mempermudah masyarakat Yogyakarta memenuhi kebutuhan sehari-hari dari penjual yang juga berdomisili di Yogyakarta sehingga bisa lebih efisien,” tambahnya.
Dengan berbagai inisiatif ini, Tokopedia berharap dapat ikut mempercepat peningkatan perekonomian digital daerah, mengingat UMKM lokal adalah penyokong lebih dari 60% pendapatan Indonesia.
“Pemanfaatan teknologi perlu dikenalkan dalam setiap siklus bisnis UMKM, untuk mendorong efisiensi dan efektivitas usaha,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (22/06/2020).
Kepala Dinas Koperasi UMKM DIY, Srie Nurkyatsiwi menyebut wabah Corona berdampak sangat serius terhadap bisnis UMKM di DIY. Meski demikian Siwi optimistis khusus untuk UMKM yang bergerak di bidang kuliner bisa segera bangkit di masa new normal ini. “Kami terus melakukan monitoring dan pendampingan, agar para pelaku UMKM bisa segera bangkit dan pulih dalam beraktivitas bisnis. Pendampingan dilakukan secara rutin melalui sistem daring,” terangya.
Siwi menegaskan agar bisa tetap bertahan di era new normal ini, para pelaku UMKM juga harus memiliki tatatan baru dalam beraktivitas bisnis. Mereka harus mengubah mindset (pola pikir) dan perilaku, baik dalam proses produksi, dalam pemasaran dan lain sebagainya. “Arahnya semua ke digital. Memang bukan hal yang mudah, tapi mau tidak mau ya ke sana,” kata Siwi.(Baca juga : Geruduk BMT Insan Mandiri, Ratusan Nasabah Minta Uangnya Kembali )
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni mengatakan bahwa Tokopedia, sebagai perusahaan teknologi Indonesia terus berupaya mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia.
Salah satunya melalui #JagaEkonomiIndonesia, Tokopedia mempercepat adopsi digital bagi pegiat usaha lokal terutama UMKM, lewat berbagai kolaborasi bersama mitra strategis, misalnya pemerintah.
“Bersama sejumlah instansi di Yogyakarta Tokopedia telah melatih dan memberdayakan ribuan UMKM di Yogyakarta. untuk memulai dan mengembangkan usaha melalui kanal digital, dalam hal ini ekosistem Tokopedia,” katanya.
Pelatihan ini dilaksanakan demi mempersiapkan para pegiat UMKM untuk bersaing dan berkontribusi lebih terhadap perekonomian di era digital sekaligus new normal.Saat ini, terdapat lebih dari 8,1 juta penjual di Tokopedia yang 94%nya berskala ultra mikro. “Kami terus berkomitmen memberikan panggung seluas-luasnya bagi mereka untuk berjuang, khususnya di tengah pandemi COVID-19.”
“Tokopedia juga menyiapkan halaman dan kampanye khusus untuk untuk mempermudah masyarakat Yogyakarta memenuhi kebutuhan sehari-hari dari penjual yang juga berdomisili di Yogyakarta sehingga bisa lebih efisien,” tambahnya.
Dengan berbagai inisiatif ini, Tokopedia berharap dapat ikut mempercepat peningkatan perekonomian digital daerah, mengingat UMKM lokal adalah penyokong lebih dari 60% pendapatan Indonesia.
tulis komentar anda