33 Santri Positif COVID-19, Kegiatan di Pesantren Syafii Akrom Pekalongan Dihentikan
Rabu, 16 Juni 2021 - 14:41 WIB
PEKALONGAN - Kegiatan di Pondok Pesantren Syafii Akrom, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dihentikan total, usai 33 santrinya dinyatakan positif COVID-19 setelah menjalani rapid test antigen. Para santri diwajibkan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
Ada sebanyak 500 santri yang menjalani rapid test antigen, dan hasilnya 33 santri dinyatakan positif COVID-19 . Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan, penghentian kegiatan ini dilakukan sampai semua santri dinyatakan aman dan negatif COVID-19 .
"Selama tiga hari Pondok Pesantren Syafii Akrom, akan dijaga ketat oleh tim gabungan dari Pemkot Pekalongan, TNI, dan Polri. Para santri tidak diperbolehkan keluar pesantren," tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas COVID-19 Kota Pekalongan.
Selama penghentian kegiatan di dalam pesantren, para santri akan dipasok kebutuhan pangan dan obat-obatan. Sementara santri yang positif COVID-19 , akan diisolasi mandiri di salah satu ruangan pesantren sambil menunggu hasil tes swab PCR.
Sebelumnya, Satgas COVID-19 Kota Pekalongan menghentikan kegiatan pengajian di pesantren tersebut, karena pengajian yang melibatkan hingga 750 santri tersebut, tidak memiliki izin serta rentan terjadi kerumunan.
Setelah kegiatan pengajian dihentikan, Satgas COVID-19 Kota Pekalongan, langsung melakukan rapid test antigen terhadap 100 santri secara acak, hasilnya 27 santri dinyatakan positif COVID-19 , sehingga langsung dilakukan pengetatan.
Baca Juga
Ada sebanyak 500 santri yang menjalani rapid test antigen, dan hasilnya 33 santri dinyatakan positif COVID-19 . Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan, penghentian kegiatan ini dilakukan sampai semua santri dinyatakan aman dan negatif COVID-19 .
"Selama tiga hari Pondok Pesantren Syafii Akrom, akan dijaga ketat oleh tim gabungan dari Pemkot Pekalongan, TNI, dan Polri. Para santri tidak diperbolehkan keluar pesantren," tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas COVID-19 Kota Pekalongan.
Baca Juga
Selama penghentian kegiatan di dalam pesantren, para santri akan dipasok kebutuhan pangan dan obat-obatan. Sementara santri yang positif COVID-19 , akan diisolasi mandiri di salah satu ruangan pesantren sambil menunggu hasil tes swab PCR.
Sebelumnya, Satgas COVID-19 Kota Pekalongan menghentikan kegiatan pengajian di pesantren tersebut, karena pengajian yang melibatkan hingga 750 santri tersebut, tidak memiliki izin serta rentan terjadi kerumunan.
Setelah kegiatan pengajian dihentikan, Satgas COVID-19 Kota Pekalongan, langsung melakukan rapid test antigen terhadap 100 santri secara acak, hasilnya 27 santri dinyatakan positif COVID-19 , sehingga langsung dilakukan pengetatan.
(eyt)
tulis komentar anda