Mencemaskan Bangkalan Zona Merah COVID-19, Penambahan Kasusnya Tertinggi di Jatim
loading...
A
A
A
SURABAYA - Kabupaten Bangkalan, kini berstatus zona merah COVID-19 . Artinya, di wilayah tersebut risiko penularannya sangat tinggi. Data Dinas Kominfo Jatim menunjukkan, pada Selasa (15/6/2021) ada penambahan sebanyak 75 kasus COVID-19 di Bangkalan. Penambahan tersebut merupakan yang tertinggi di Jatim.
Hingga Selasa (15/6/2021), jumlah total kasus COVID-19 di Bangkalan sebanyak 2.384 orang, dengan jumlah kesembuhan 1.553 orang. Sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 232 orang. Untuk kasus aktif mencapai 599 kasus.
Jumlah penambahan kasus COVID-19 tersebut menjadi yang tertinggi di Jatim. "Kabupaten Bangkalan, masuk zona merah. Ini perkembangan terbaru per 15 Juni 2021 kemarin," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, Makhyan Jibril, Rabu (16/6/2021).
Kabupaten Bangkalan, menjadi satu-satunya daerah di Jatim yang masuk zona merah. Di Jatim sendiri, 33 kabupaten/kota masuk zona oranye COVID-19 . Kemudian, ada empat kabupaten/kota yang masuk zona kuning COVID-19 . Yakni Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Sumenep, Pamekasan. Kasus aktif COVID-19 di Jatim, hingga kini tersisa sebanyak 3.221 kasus. "Indikator zonasi berdasarkan kasus, jumlah kematian dan kesembuhan," tandas Jibril.
Sebelumnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan, Pemprov Jatim bersama Polda Jatim, dan Kodam V Brawijaya, serta tracer Kabupaten Bangkalan, melakukan tracing massal di daerah-daerah zona merah di Bangkalan .
Tracing massal ini untuk menemukan kasus-kasus positif yang diduga termasuk strain mutasi. Harapannya, dengan tracing dan isolasi cepat ini bisa semakin cepat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Bangkalan.
Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya, dan Polda Jatim, untuk melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya, dengan Madura, sejak tanggal 5 Juni 2021.
"Forkopimda Jatim saat ini juga telah menggandeng para para kyai, tokoh agama maupun tokoh-tokoh masyarakat yang dipercaya oleh warga Bangkalan, untuk menyampaikan pesan kewaspadaan dan mengajak warga untuk patuh pada protokol kesehatan . Kami juga meminta warga untuk ikut segera dalam program vaksinasi," tandas Khofifah.
Hingga Selasa (15/6/2021), jumlah total kasus COVID-19 di Bangkalan sebanyak 2.384 orang, dengan jumlah kesembuhan 1.553 orang. Sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 232 orang. Untuk kasus aktif mencapai 599 kasus.
Jumlah penambahan kasus COVID-19 tersebut menjadi yang tertinggi di Jatim. "Kabupaten Bangkalan, masuk zona merah. Ini perkembangan terbaru per 15 Juni 2021 kemarin," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, Makhyan Jibril, Rabu (16/6/2021).
Kabupaten Bangkalan, menjadi satu-satunya daerah di Jatim yang masuk zona merah. Di Jatim sendiri, 33 kabupaten/kota masuk zona oranye COVID-19 . Kemudian, ada empat kabupaten/kota yang masuk zona kuning COVID-19 . Yakni Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Sumenep, Pamekasan. Kasus aktif COVID-19 di Jatim, hingga kini tersisa sebanyak 3.221 kasus. "Indikator zonasi berdasarkan kasus, jumlah kematian dan kesembuhan," tandas Jibril.
Sebelumnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan, Pemprov Jatim bersama Polda Jatim, dan Kodam V Brawijaya, serta tracer Kabupaten Bangkalan, melakukan tracing massal di daerah-daerah zona merah di Bangkalan .
Tracing massal ini untuk menemukan kasus-kasus positif yang diduga termasuk strain mutasi. Harapannya, dengan tracing dan isolasi cepat ini bisa semakin cepat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Bangkalan.
Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya, dan Polda Jatim, untuk melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya, dengan Madura, sejak tanggal 5 Juni 2021.
"Forkopimda Jatim saat ini juga telah menggandeng para para kyai, tokoh agama maupun tokoh-tokoh masyarakat yang dipercaya oleh warga Bangkalan, untuk menyampaikan pesan kewaspadaan dan mengajak warga untuk patuh pada protokol kesehatan . Kami juga meminta warga untuk ikut segera dalam program vaksinasi," tandas Khofifah.
(eyt)