Perusahaan Tambang Pasir Dinilai Cemari Sungai di Natuna

Rabu, 05 Juni 2024 - 22:52 WIB
"Baru saja beroperasi kegiatan tambang sudah kelihatan dampak nyata. Karena itu saya berharap kajian amdal perlu ditinjau kembali dan warga jika setuju adanya tambang maka harus siap menerima risiko dari dampak penambangan. Serta perusahaan tambang harus bertanggung jawab atas dampak tersebut," imbuhnya.

Selain itu, dirinya berharap pemerintah lebih berhati-hati dalam memberikan izin pertambangan. Pasalnya keuntungan dari tambang tidak akan mampu memulihkan alam seperti semula.

Dia menyayangkan kegiatan seperti ini akan jelas nyata mengancam keberlangsungan alam Natuna yang merupakan kawasan pulau terdepan NKRI. Selain itu juga berpotensi mengancam terwujudnya Natuna sebagai UNESCO Global Geoparks.

"Harusnya keasrian Pulau Natuna ini dijaga dengan baik. Jadikan pulau ini sebagai warisan dunia," katanya.

Dia menuturkan, peningkatan kesejahteraan warga Natuna dengan pendekatan ekonomi berkelanjutan akan lebih baik dari pada merusak alam.

Hal itu lantaran potensi alam Natuna sangat berlimpah dan lebih dari cukup untuk mensejahterakan penduduk Natuna yang berjumlah kurang lebih 82 ribu jiwa.

"Banyak sektor yang bisa dikembangkan secara ramah lingkungan. Seharusnya kalau ingin sejahtera, warga setempat harus memanfaatkan alam secara berkelanjutan bukan malah merusak," pungkasnya.
(shf)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content