Sosok I-Tsing, Biksu Tiongkok yang Belajar Sampai ke Kerajaan Sriwijaya

Senin, 16 Januari 2023 - 04:11 WIB
loading...
A A A
Pendeta I-Tsing tidak pernah menyinggung adanya orang-orang Tionghoa, yang menetap di Pelabuhan Melayu atau di Pelabuhan Sriwijaya. Sementara kapal dagang yang berlayar dari pelabuhan Melayu ke Kanton atau sebaliknya kebanyakan adalah kapal asing, Kapal Persia, atau Kapal India.

Kedatangan etnis Tionghoa mulai terjadi peningkatan sesudah abad ke-8. Pasalnya ada perubahan sikap dari pedagang Tionghoa yang banyak bertolak ke negara-negara selatan, termasuk mengunjungi Pelabuhan Sriwijaya dan pelabuhan Melayu.

Sosok I-Tsing, Biksu Tiongkok yang Belajar Sampai ke Kerajaan Sriwijaya


Pada abad delapan, Tiongkok yang mulai menjadi negara penghasil teh juga menjadi faktor pendorong kian banyaknya pedagang-pedagang dari Tiongkok yang mengembara. Selain teh, komoditi porselen juga menjadi barang ekspor khusus di masa itu yang membuat pedagang-pedagang Tiongkok, masuk ke beberapa negara, termasuk salah satunya bumi Nusantara.

Ekspedisi etnis Tiongkok di bawah Laksamana Cheng Ho pada masa pemerintahan kaisar Yung-lo dari Rajakula Ming, disebut menjadi tonggak penting masuknya etnis Tiongkok di beberapa negara Asia Tenggara.

Dikisahkan saat melakukan ekspedisi di tahun 1405, pasukan Laksmana Cheng Ho sempat singgah di bandar Samudera Pasai. Dari situlah Laksamana Cheng Ho bertemu dengan Sultan Samudera Pasai, Zainal Abidin Bahian Syah.

Kedatangan Cheng Ho pulalah yang membuat hubungan politik dan dagang yang diiringi kedatangan para saudagar-saudagar Tiongkok lainnya ke Saumdera Pasai. Interaksi antara pedagang Tiongkok dengan warga lokal Indonesia, mengakibatkan terjadi perkawinan silang.

Perlahan etnis Tiongkok menyebar di sejumlah tempat. Di tempat-tempat baru di Nusantara para imigran Tiongkok ini lantas kawin dengan wanita setempat, atau wanita Tiongkok peranakan lainnya.



Tak hanya I-Tsing, Sriwijaya sebagai pusat pendidikan Budha, juga menarik perhatian Atisha. Saat usianya baru menginjak 31 tahun, Atisha datang ke Sriwijaya, dengan diikuti oleh 100 muridnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7802 seconds (0.1#10.140)