Dicuriga Racuni Tanaman, Petani di Gowa Dianiaya hingga Babak Belur
loading...
A
A
A
GOWA - SND, salah satu petani di Desa Tanete, Kecamatan Tompobulu, Gowa dianiaya oleh tetangga kebunnya sendiri hingga babak belur, Senin (2/1/2023). Dia dianiaya lantaran dicurigai meracuni tanaman milik pelaku IWN.
Dari keterengan istri korban, pelaku IWN yang tanpa bukti atas tuduhannya itu mendatangi korban di kebunnya. Korban dipaksa korban untuk mengaku dan lansung memukul SND di depan istrinya.
"Dia (IWN) datangi kami, lalu paksa suamiku mengaku bilang suamiku yang lakukan, langsung pukul suamiku pak, ditinjui, pokoknya pukuli suamiku sampe setengah mati," ungkap NH, istri korban, Senin (2/1/2023).
Ia mengaku sempat melerai pemukulan yang dilkukan IWN terhadap suaminya, namun ia justru hampir ditinju juga. "Waktu suamiku (SND) tidak bisa berdiri saya sempat melerai Pak, tapi justru saya lagi mau tinju" tambahnya.
Saat ini korban (SND) telah menjalani perawatan intensif di Puskesmas Malakaji. NH, istri korban telah melaporkan penganiayaan yang dialami suaminya di Polsek Tompobulu, dengan laporan polisi: LPB/10/Dll/2022 SPKT/Pelapor Nur hayati Dg Ti'no.
Kapolsek Tompobulu, AKP Hendra Mangare saat dikonfirmasi ketika menjenguk korban di Puskesmas Malakaji, membenarkan adanya tindakan penganiayaan tersebut. "Betul ada penganiayaan yang dilakukan oleh salah satu warga (IWN) terhadap korban (SND)," jelas Hendra.
Istri korban berharap pelaku ditindak dengan tegas. Ia merasa kecewa dan begitu terpukul dengan arogansi IWN yang menganiaya suaminya. NH mengaku ada bentuk mediasi yang dilakukan pihak keluarga pelaku. Namun yang lebih mirisnya, pelaku dengan arogannya tidak hadir dalam mediasi tersebut.
"Saya masih hargai kepala lingkungan Dusun Parangkeke. Ada mediasi yang mau dilakukan keluarganya. Tapi dia sendiri tidak hadir," tutupnya.
Dari keterengan istri korban, pelaku IWN yang tanpa bukti atas tuduhannya itu mendatangi korban di kebunnya. Korban dipaksa korban untuk mengaku dan lansung memukul SND di depan istrinya.
"Dia (IWN) datangi kami, lalu paksa suamiku mengaku bilang suamiku yang lakukan, langsung pukul suamiku pak, ditinjui, pokoknya pukuli suamiku sampe setengah mati," ungkap NH, istri korban, Senin (2/1/2023).
Ia mengaku sempat melerai pemukulan yang dilkukan IWN terhadap suaminya, namun ia justru hampir ditinju juga. "Waktu suamiku (SND) tidak bisa berdiri saya sempat melerai Pak, tapi justru saya lagi mau tinju" tambahnya.
Saat ini korban (SND) telah menjalani perawatan intensif di Puskesmas Malakaji. NH, istri korban telah melaporkan penganiayaan yang dialami suaminya di Polsek Tompobulu, dengan laporan polisi: LPB/10/Dll/2022 SPKT/Pelapor Nur hayati Dg Ti'no.
Kapolsek Tompobulu, AKP Hendra Mangare saat dikonfirmasi ketika menjenguk korban di Puskesmas Malakaji, membenarkan adanya tindakan penganiayaan tersebut. "Betul ada penganiayaan yang dilakukan oleh salah satu warga (IWN) terhadap korban (SND)," jelas Hendra.
Istri korban berharap pelaku ditindak dengan tegas. Ia merasa kecewa dan begitu terpukul dengan arogansi IWN yang menganiaya suaminya. NH mengaku ada bentuk mediasi yang dilakukan pihak keluarga pelaku. Namun yang lebih mirisnya, pelaku dengan arogannya tidak hadir dalam mediasi tersebut.
"Saya masih hargai kepala lingkungan Dusun Parangkeke. Ada mediasi yang mau dilakukan keluarganya. Tapi dia sendiri tidak hadir," tutupnya.
(don)