Dibiarkan Mangkrak, Bangunan Sekolah Eks Regrouping di Gunungkidul Rusak dan Ditumbuhi Belukar
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Bangunan eks SD Trasih III, Kelurahan Giriasih, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul kondisinya sangat memprihatinkan. Selain ditumbuhi belukar , kondisi bangunan juga terlihat mulai rusak.
Bangunan tersebut mangkrak selama beberapa tahun terakhir karena sekolah tersebut ditinggalkan usai program regrouping atau penggabungan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul pada 2000 silam.
Warga menyayangkan hal itu karena masih banyak bahan bangunan dari gedung tersebut yang sebenarnya dapat dimanfaatkan.
Rubikan, warga setempat mengaku prihatin dan menyayangkan bangunan sekolah hingga saat ini hanya dibiarkan terbengkalai. Gedung itu sebenarnya sempat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar Taman Kanak-kanak (TK).
Namun karena TK sudah pindah dan memiliki gedung sendiri, bangunan yang berlokasi di tepi jalan provinsi itu beberapa tahun belakangan tak terawat.
Warga yang berada di seputaran bangunan tersebut tak berani menyentuhnya. "Bangunan itu ada tiga ruang kelas kondisinya mengalami rusak dan ditumbuhi semak belukar," ujar Rubikan.
Sebenarnya warga berharap, bangunan tersebut bisa dimanfaatkan atau dibongkar sebab kayu atau bahan bangunan lainnya masih bagus.
Saat ini, atap bangunan sudah ambrol, genteng banyak yang pecah. "Kan eman-eman," kata dia.
Sementara itu Carik Kalurahan Giriasih Nur Widiyanto mengatakan bahwa gedung tersebut merupakan aset Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul.
Baca: Puting Beliung Melanda Wilayah Pantura Cirebon, 1 Warga Tewas Tertimpa Rerutuhan.
Pihak Pemerintah Kalurahan Giriasih pun telah menyampaikan terkait kondisi bangunan ke pihak BKAD, namun demikian sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak BKAD.
"Dari BKAD, katanya akan menghapus dan sudah pernah membawa tim inventarisasi dari PU. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut," pungkasnya.
Lihat Juga: Miss Indonesia 2025 Gelar Audisi di Yogyakarta, Peserta Ini Ingin Jadi Perempuan Berintegritas
Bangunan tersebut mangkrak selama beberapa tahun terakhir karena sekolah tersebut ditinggalkan usai program regrouping atau penggabungan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul pada 2000 silam.
Warga menyayangkan hal itu karena masih banyak bahan bangunan dari gedung tersebut yang sebenarnya dapat dimanfaatkan.
Rubikan, warga setempat mengaku prihatin dan menyayangkan bangunan sekolah hingga saat ini hanya dibiarkan terbengkalai. Gedung itu sebenarnya sempat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar Taman Kanak-kanak (TK).
Namun karena TK sudah pindah dan memiliki gedung sendiri, bangunan yang berlokasi di tepi jalan provinsi itu beberapa tahun belakangan tak terawat.
Warga yang berada di seputaran bangunan tersebut tak berani menyentuhnya. "Bangunan itu ada tiga ruang kelas kondisinya mengalami rusak dan ditumbuhi semak belukar," ujar Rubikan.
Sebenarnya warga berharap, bangunan tersebut bisa dimanfaatkan atau dibongkar sebab kayu atau bahan bangunan lainnya masih bagus.
Saat ini, atap bangunan sudah ambrol, genteng banyak yang pecah. "Kan eman-eman," kata dia.
Sementara itu Carik Kalurahan Giriasih Nur Widiyanto mengatakan bahwa gedung tersebut merupakan aset Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul.
Baca: Puting Beliung Melanda Wilayah Pantura Cirebon, 1 Warga Tewas Tertimpa Rerutuhan.
Pihak Pemerintah Kalurahan Giriasih pun telah menyampaikan terkait kondisi bangunan ke pihak BKAD, namun demikian sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak BKAD.
"Dari BKAD, katanya akan menghapus dan sudah pernah membawa tim inventarisasi dari PU. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut," pungkasnya.
Lihat Juga: Miss Indonesia 2025 Gelar Audisi di Yogyakarta, Peserta Ini Ingin Jadi Perempuan Berintegritas
(nag)