Sosok Bambang Sugianto, Sipir Penjara Pawang Narapidana Terorisme yang Meluluhkan Umar Patek
loading...
A
A
A
MEMBINA narapidana terorisme (napiter) di penjara bukan urusan mudah untuk para sipir setempat. Doktrin-doktrin dari beberapa kelompok teror soal “negara dan aparaturnya adalah musuh” jadi salah satu penghambatnya. Namun, pekerjaan sulit ini bukan berarti tidak bisa dilakukan.
Seperti yang kisah Bambang Sugianto, sipir penjara yang bertugas sebagai Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan (Kasi Bimkemas) Lapas Kelas I Surabaya alias Lapas Porong, Jawa Timur.
Nama-nama kondang pelaku terorisme, macam Umar Patek, salah satunya melalui tangan dingin Bambang, akhirnya bisa kooperatif hingga mau ikrar setia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bambang bercerita dirinya memposisikan diri sebagai sahabat, teman bercerita, memberikan mereka perhatian. Selain itu yang tak kalah penting tidak pernah terang-terangan kontra dengan pemikiran mereka. Hal itu bisa jadi jurus jitu merangkul para napiter.
“Kami nggak pernah adu dalil dengan mereka,” kata Bambang Sugianto melalui sambungan telepon Kamis (8/12/2022) sore.
Tangan dingin Bambang, memberikan dampak besar bagi perubahan perilaku para napiter. Tentunya, dia tidak bekerja sendirian, berkoordinasi dengan otoritas terkait ataupun berbagi cerita dengan individu-individu yang punya kompetensi di bidang itu dia lakukan.
Semuanya dilakukan untuk memperoleh informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya untuk nantinya dia gunakan untuk merangkul si napiter.
Sebut saja nama kondang macam Umar Patek, terpidana terorisme 20 tahun, bertahun-tahun dia sentuh. Umar Patek adalah pentolan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang bertanggungjawab atas serangkaian aksi teror di Indonesia.
Seperti yang kisah Bambang Sugianto, sipir penjara yang bertugas sebagai Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan (Kasi Bimkemas) Lapas Kelas I Surabaya alias Lapas Porong, Jawa Timur.
Nama-nama kondang pelaku terorisme, macam Umar Patek, salah satunya melalui tangan dingin Bambang, akhirnya bisa kooperatif hingga mau ikrar setia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bambang bercerita dirinya memposisikan diri sebagai sahabat, teman bercerita, memberikan mereka perhatian. Selain itu yang tak kalah penting tidak pernah terang-terangan kontra dengan pemikiran mereka. Hal itu bisa jadi jurus jitu merangkul para napiter.
“Kami nggak pernah adu dalil dengan mereka,” kata Bambang Sugianto melalui sambungan telepon Kamis (8/12/2022) sore.
Tangan dingin Bambang, memberikan dampak besar bagi perubahan perilaku para napiter. Tentunya, dia tidak bekerja sendirian, berkoordinasi dengan otoritas terkait ataupun berbagi cerita dengan individu-individu yang punya kompetensi di bidang itu dia lakukan.
Semuanya dilakukan untuk memperoleh informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya untuk nantinya dia gunakan untuk merangkul si napiter.
Sebut saja nama kondang macam Umar Patek, terpidana terorisme 20 tahun, bertahun-tahun dia sentuh. Umar Patek adalah pentolan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang bertanggungjawab atas serangkaian aksi teror di Indonesia.