Bangun Bisnis Link, Kadin Jabar Himpun Data Industri Jawa Barat Secara Digital
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat membangun aplikasi berbasis data industri untuk membangun bisnis link antara pelaku usaha dan investor di Jawa Barat. Aplikasi ini diharapkan dapat mempercepat recovery ekonomi pascapandemi COVID-19.
Ketua Kadin Jabar Tatan Pria Sudjana mengatakan, selama ini data industri di Jabar terkesan tercecer. Alhasil, ketika ada investor atau pelaku usaha yang memerlukan data, mereka kesulitan. Padahal, data industri akan mempermudah investor dan pelaku usaha menjalankan bisnis.
"Kami coba membuat aplikasi ini untuk memuat semua data industri di Jawa Barat tercatat secara digital dan mudah diakses melalui gedget. Tujuannya agar bisa diakses oleh semua masyarakat," kata Tatan pada launching Single Database System for Commerce & Industry and Kadin Jabar Apps, di Gedung Kadin Jabar, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Kamis (9/7/2020).
Menurut dia, bila industri nasional tidak berbasis pada big data, maka industri akan terancam mati. Karena saat ini, digitalisasi revolusi 4.0 adalah keniscayaan.
Jabar, kata dia, ada sekitar 15.000 industri di bawah Kadin. Sekitar 20% adalah industri besar. Ekonomi Jabar, 40%-nya ditopang oleh industri manufaktur.
Pihaknya menargetkan, dalam dua bulan ke depan data base industri Jawa Barat bisa seluruhnya tercatat di aplikasi ini. Saat ini, Kadin telah berkoordinasi dengan 80 asosiasi industri untuk menyukseskan pendataan ini.
Wakil Ketua Bidang Perindustrian Kadin Jabar Dedi Harsono mengatakan, nantinya database ini mengakomodir semua industri.
Seperti industri otomotif, minuman, kaca, perbankan, asuransi, dan lainnya. Aplikasi tersebut juga akan menampilkan profil dan kelompok industri berdasarkan profit.
"Jadi nanti masing masing industri input data sendiri atau nanti tim kami akan ambil data dari pemerintah dan lainnya. Nanti data akan terupdate setiap saat," kata dia. (Baca juga: Pukul Korban Pakai Helm, Pencuri Ponsel Babak Belur Dihajar Warga)
Terintegrasinya data industri di Jabar, diharapkan akan memudahkan investor untuk melakukan menjalankan bisnis sehingga terjadi bisnis link semua industri di Jabar, baik mikro, kecil, menengah, atau besar.
Ketua Kadin Jabar Tatan Pria Sudjana mengatakan, selama ini data industri di Jabar terkesan tercecer. Alhasil, ketika ada investor atau pelaku usaha yang memerlukan data, mereka kesulitan. Padahal, data industri akan mempermudah investor dan pelaku usaha menjalankan bisnis.
"Kami coba membuat aplikasi ini untuk memuat semua data industri di Jawa Barat tercatat secara digital dan mudah diakses melalui gedget. Tujuannya agar bisa diakses oleh semua masyarakat," kata Tatan pada launching Single Database System for Commerce & Industry and Kadin Jabar Apps, di Gedung Kadin Jabar, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Kamis (9/7/2020).
Menurut dia, bila industri nasional tidak berbasis pada big data, maka industri akan terancam mati. Karena saat ini, digitalisasi revolusi 4.0 adalah keniscayaan.
Jabar, kata dia, ada sekitar 15.000 industri di bawah Kadin. Sekitar 20% adalah industri besar. Ekonomi Jabar, 40%-nya ditopang oleh industri manufaktur.
Pihaknya menargetkan, dalam dua bulan ke depan data base industri Jawa Barat bisa seluruhnya tercatat di aplikasi ini. Saat ini, Kadin telah berkoordinasi dengan 80 asosiasi industri untuk menyukseskan pendataan ini.
Wakil Ketua Bidang Perindustrian Kadin Jabar Dedi Harsono mengatakan, nantinya database ini mengakomodir semua industri.
Seperti industri otomotif, minuman, kaca, perbankan, asuransi, dan lainnya. Aplikasi tersebut juga akan menampilkan profil dan kelompok industri berdasarkan profit.
"Jadi nanti masing masing industri input data sendiri atau nanti tim kami akan ambil data dari pemerintah dan lainnya. Nanti data akan terupdate setiap saat," kata dia. (Baca juga: Pukul Korban Pakai Helm, Pencuri Ponsel Babak Belur Dihajar Warga)
Terintegrasinya data industri di Jabar, diharapkan akan memudahkan investor untuk melakukan menjalankan bisnis sehingga terjadi bisnis link semua industri di Jabar, baik mikro, kecil, menengah, atau besar.
(boy)