Tertular Orang Tua, 2 Bocah di Blitar Positif COVID-19
loading...
A
A
A
BLITAR - Virus COVID-19 menulari dua bocah berusia 9 tahun di Kota Blitar. Hasil swab test keduanya terkonfirmasi positif. Kendati demikian, keduanya dalam keadaan sehat dan dinyatakan sebagai pasien tanpa gejala (OTG).
"Keduanya memiliki riwayat berkontak erat dengan pasien di Kelurahan Rembang," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Kota Blitar Muhammad Muchlis dalam keterangan rilisnya.
Pasien positif Covid-19 yang menulari kedua bocah tersebut adalah orang tuanya sendiri, yakni perempuan 45 tahun yang berlatar belakang tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit Kabupaten Blitar.
Dari penelusuran petugas medis, ada 26 orang yang pernah berkontak erat. Dari pemeriksaan, yakni mulai rapid test dan berlanjut swab test, hasilnya dua bocah tersebut dinyatakan positif COVID-19.
"Yang bersangkutan (kedua bocah) melakukan isolasi mandiri di rumah," terangnya.
Sementara pasien positif laki-laki 34 tahun warga Kelurahan Kepanjen Lor kondisinya telah stabil. Saat ini sedang dirawat di rumah sakit rujukan Kota Blitar dan menunggu hasil swab test lanjutan yang pertama.
Begitu juga pasien positif perempuan 41 tahun asal Kelurahan Bendo yang bekerja di institusi Pemkab Blitar. Kondisi pasien yang dirawat di rumah sakit Kota Blitar juga stabil dan menunggu hasil swab test lanjutan pertama.
Sedangkan pasien positif berusia 61 tahun menunggu hasil swab test lanjutan yang kelima. Laki-laki warga Kelurahan Klampok dan diisolasi di rumah sakit tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 sejak 10 Juni 2020.
Tercatat hingga 8 Juli 2020 jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Blitar menjadi 13 kasus. Perinciannya, 6 orang sembuh, 6 orang dirawat dan satu orang meninggal dunia. (Baca juga: Sengketa Tanah Salim Kancil, Bupati Lumajang Thoriq di Periksa Polda Jatim)
Sedangkan jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 11 kasus, dengan perincian, selesai pengawasan 6 orang, dalam pengawasan satu orang dan meninggal dunia 4 orang. Sementara jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 217 orang.
Perinciannya, selesai dipantau 213 orang, dipantau 2 orang dan meninggal dunia 2 orang.
Lihat Juga: Kayanya Alam Nusantara di Bawah Kekuasaan Kerajaan Majapahit, Bikin Pedagang Tingkok Terpana
"Keduanya memiliki riwayat berkontak erat dengan pasien di Kelurahan Rembang," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Kota Blitar Muhammad Muchlis dalam keterangan rilisnya.
Pasien positif Covid-19 yang menulari kedua bocah tersebut adalah orang tuanya sendiri, yakni perempuan 45 tahun yang berlatar belakang tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit Kabupaten Blitar.
Dari penelusuran petugas medis, ada 26 orang yang pernah berkontak erat. Dari pemeriksaan, yakni mulai rapid test dan berlanjut swab test, hasilnya dua bocah tersebut dinyatakan positif COVID-19.
"Yang bersangkutan (kedua bocah) melakukan isolasi mandiri di rumah," terangnya.
Sementara pasien positif laki-laki 34 tahun warga Kelurahan Kepanjen Lor kondisinya telah stabil. Saat ini sedang dirawat di rumah sakit rujukan Kota Blitar dan menunggu hasil swab test lanjutan yang pertama.
Begitu juga pasien positif perempuan 41 tahun asal Kelurahan Bendo yang bekerja di institusi Pemkab Blitar. Kondisi pasien yang dirawat di rumah sakit Kota Blitar juga stabil dan menunggu hasil swab test lanjutan pertama.
Sedangkan pasien positif berusia 61 tahun menunggu hasil swab test lanjutan yang kelima. Laki-laki warga Kelurahan Klampok dan diisolasi di rumah sakit tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 sejak 10 Juni 2020.
Tercatat hingga 8 Juli 2020 jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Blitar menjadi 13 kasus. Perinciannya, 6 orang sembuh, 6 orang dirawat dan satu orang meninggal dunia. (Baca juga: Sengketa Tanah Salim Kancil, Bupati Lumajang Thoriq di Periksa Polda Jatim)
Sedangkan jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 11 kasus, dengan perincian, selesai pengawasan 6 orang, dalam pengawasan satu orang dan meninggal dunia 4 orang. Sementara jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 217 orang.
Perinciannya, selesai dipantau 213 orang, dipantau 2 orang dan meninggal dunia 2 orang.
Lihat Juga: Kayanya Alam Nusantara di Bawah Kekuasaan Kerajaan Majapahit, Bikin Pedagang Tingkok Terpana
(boy)