Berkat Sekoper Cinta, Atalia Kamil Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude
loading...
A
A
A
BANDUNG - Atalia Praratya, istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lulus Program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan yudisium cumlaude berkat "Sekoper Cinta", Senin (10/10/2022).
Atalia lulus setelah mempertahankan disertasinya berjudul “Pengaruh Pengembangan Program Komunikasi Instruksional Sekolah Nonformal ‘Sekoper Cinta’ Terhadap Perilaku Peserta Didik di Provinsi Jawa Barat”.
Sidang promosi Doktor Atalia yang dipimpin langsung Rektor Unpad Prof Rina Indiastuti dilaksanakan di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Atalia menemukan bahwa rancangan dan implementasi komunikasi instruksional “Sekoper Cinta” berpengaruh signifikan terhadap perilaku peserta didik.
Dia juga mengungkapkan bahwa perbedaan karakteristik individu, seperti tingkat pendidikan, usia, status perkawinan, dan etnis budaya tidak berkontribusi signifikan pada pengaruh rancangan dan implementasi komunikasi instruksional terhadap perilaku peserta didik.
“Dengan demikian program komunikasi instruksional sekolah nonformal ‘Sekoper Cinta’ dapat diaplikasikan secara efektif pada berbagai karakteristik peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan, tingkat usia, status perkawinan, dan latar belakang budaya di Jawa Barat,” kata Atalia.
Penelitian tersebut dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi eksplanatori. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik “Sekoper Cinta” tahun 2019 sebanyak 2.700 orang dengan ukuran sampel 270 orang yang diambil menggunakan teknik sampling acak sederhana.
Atalia lulus setelah mempertahankan disertasinya berjudul “Pengaruh Pengembangan Program Komunikasi Instruksional Sekolah Nonformal ‘Sekoper Cinta’ Terhadap Perilaku Peserta Didik di Provinsi Jawa Barat”.
Sidang promosi Doktor Atalia yang dipimpin langsung Rektor Unpad Prof Rina Indiastuti dilaksanakan di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Atalia menemukan bahwa rancangan dan implementasi komunikasi instruksional “Sekoper Cinta” berpengaruh signifikan terhadap perilaku peserta didik.
Dia juga mengungkapkan bahwa perbedaan karakteristik individu, seperti tingkat pendidikan, usia, status perkawinan, dan etnis budaya tidak berkontribusi signifikan pada pengaruh rancangan dan implementasi komunikasi instruksional terhadap perilaku peserta didik.
“Dengan demikian program komunikasi instruksional sekolah nonformal ‘Sekoper Cinta’ dapat diaplikasikan secara efektif pada berbagai karakteristik peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan, tingkat usia, status perkawinan, dan latar belakang budaya di Jawa Barat,” kata Atalia.
Penelitian tersebut dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi eksplanatori. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik “Sekoper Cinta” tahun 2019 sebanyak 2.700 orang dengan ukuran sampel 270 orang yang diambil menggunakan teknik sampling acak sederhana.