Perempuan Hebat di Pusaran Pilkada Kota Bandung 2024, Yena Ma'soem hingga Atalia Praratya
loading...
A
A
A
BANDUNG - Isu kepemimpinan perempuan menjadi diskursus menarik menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di seluruh Indonesia yang akan diselenggarakan serentak pada November 2024.
Di Jawa Barat, isu kepemimpinan perempuan menjadi sangat menarik sebab muncul beberapa nama dari kalangan perempuan hebat dengan prestasi luar biasa yang layak berkontestasi di Pilkada 2024 dan memimpin, baik kota maupun kabupaten.
Demikian pendapat yang dirangkum dari sejumlah pengamat dan akademisi tentang kepemimpinan perempuan dan kemunculan nama tokoh-tokoh perempuan dalam pusaran politik menjelang Pilkada Kota Bandung.
Kepemimpinan perempuan di Jawa Barat dan Kota Bandung pada khususnya, seperti diketahui memiliki sejarah panjang. Bahkan tokoh-tokoh perempuan di tatar Sunda merupakan tokoh luar biasa.
Sebut saja Raden Dewi Sartika yang memiliki sekolah dengan nama Kautamaan Istri. Jika diartikan, maka sekolah ini pun berarti mengutamakan perempuan dan menjadi cikal bakal berkembangnya dunia pendidikan di Kota Bandung.
Memasuki Pilkada atau Pilwalkot Bandung 2024 pun nama-nama mulai bermunculan dari kalangan perempuan. Sebut saja, Siti Muntamah atau yang akrab disapa Ummi Oded, Atalia Praratya Kamil, Nurul Arifin, hingga Yena Iskandar Ma'soem.
Pengamat politik dan Director Centre for Political Analysis Strategic Indonesia Nana Rukmana mengatakan, Tatar Sunda tidak akan lepas dari kultur memuliakan perempuan.
"Makam Cut Nyak Dien di Sumedang sangat terpelihara karena beliau selain pahlawan juga sebagai tokoh perempuan pergerakan melawan kolonialisme yang sangat dihormati di Aceh. Sedangkan di Kota Bandung ada pula Sekolah Kautamaan Istri yang merupakan warisan dari Raden Dewi Sartika," kata Nana Rukmana, Senin (3/6/2024).
Di Jawa Barat, isu kepemimpinan perempuan menjadi sangat menarik sebab muncul beberapa nama dari kalangan perempuan hebat dengan prestasi luar biasa yang layak berkontestasi di Pilkada 2024 dan memimpin, baik kota maupun kabupaten.
Demikian pendapat yang dirangkum dari sejumlah pengamat dan akademisi tentang kepemimpinan perempuan dan kemunculan nama tokoh-tokoh perempuan dalam pusaran politik menjelang Pilkada Kota Bandung.
Kepemimpinan perempuan di Jawa Barat dan Kota Bandung pada khususnya, seperti diketahui memiliki sejarah panjang. Bahkan tokoh-tokoh perempuan di tatar Sunda merupakan tokoh luar biasa.
Sebut saja Raden Dewi Sartika yang memiliki sekolah dengan nama Kautamaan Istri. Jika diartikan, maka sekolah ini pun berarti mengutamakan perempuan dan menjadi cikal bakal berkembangnya dunia pendidikan di Kota Bandung.
Memasuki Pilkada atau Pilwalkot Bandung 2024 pun nama-nama mulai bermunculan dari kalangan perempuan. Sebut saja, Siti Muntamah atau yang akrab disapa Ummi Oded, Atalia Praratya Kamil, Nurul Arifin, hingga Yena Iskandar Ma'soem.
Pengamat politik dan Director Centre for Political Analysis Strategic Indonesia Nana Rukmana mengatakan, Tatar Sunda tidak akan lepas dari kultur memuliakan perempuan.
"Makam Cut Nyak Dien di Sumedang sangat terpelihara karena beliau selain pahlawan juga sebagai tokoh perempuan pergerakan melawan kolonialisme yang sangat dihormati di Aceh. Sedangkan di Kota Bandung ada pula Sekolah Kautamaan Istri yang merupakan warisan dari Raden Dewi Sartika," kata Nana Rukmana, Senin (3/6/2024).