Yuk Kenali Gejala dan Penanganan Penyakit Autoimun

Selasa, 20 September 2022 - 22:30 WIB
loading...
Yuk Kenali Gejala dan Penanganan Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun dimulai dengan sejumlah gejala ringan, misalnya kelelahan, pegal otot, demam ringan dan lainnya. ilustrasi SINDOnews
A A A
PALEMBANG - Siloam Hospital Sriwijaya Palembang menggelar edukasi mengenai penyakit autoimun . Edukasi bertajuk 'Penyakit Autoimun, Kenali Gejala, Penyebab dan Pengobatannya, menghadirkan dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi Imunilogi dr Masdianto Musai.

Dalam paparannya, dr Masdianto mengatakan bahwa penyakit autoimun merupakan sistem imun yang mengubah targetnya dan menyerang sejumlah sel tubuh dengan melepaskan protein (disebut autoantibodi). Ia menjelaskan, hampir semua organ di dalam tubuh manusia dapat menjadi lokasi berkembangnya penyakit autoimun.



"Ada lebih dari 100 jenis keluhan penyakit yang dapat dikategorikan kumpulan penyakit autoimun. Beberapa penyakit autoimun hanya menargetkan satu organ. Sementara ada pula dampak dari autoimun ini yang dapat mempengaruhi seluruh tubuh," tutur dr Masdianto melalui aplikasi Live Instagram, Siloam Hospitals Sriwijaya, Senin (19/9/2022).

Penyakit autoimun, lanjut dr Masdianto, belum teridentifikasi secara pasti penyebabnya. Namun terdata jelas seperti layaknya penyakit penyakit lain. Faktor penyebab cenderung dikarenakan oleh faktor genetik (keturunan), lingkungan tempat tinggal, gaya hidup yang tidak sehat, termasuk perubahan hormon dan infeksi.

"Merokok tembakau, konsumsi alkohol dan adanya obesitas dan atau penyakit penyerta lain merupakan faktor resiko. Data valid pun menunjukkan adanya faktor resiko tinggi pada wanita rentang usia 20-50 tahun," imbuh Masdianto.

Penyakit autoimun bahkan dimulai dengan sejumlah gejala ringan, misalnya kelelahan, pegal otot, demam ringan dan lainnya. Namun gejala ini berkepanjangan atau dalam kurun waktu yang cukup lama.

Dijelaskan dr Masdianto, pencegahan autoimun dapat dengan melakukan pemeriksaan 'immune risk' yaitu pemeriksaan genomik, mengidentifikasi berdasarkan faktor genomik seseorang dengan mengacu pada faktor resiko kepada penyakit autoimun.

"Pencegahan penyakit autoimun secara medis dapat dilakukan, namun pencegahan terbaik adalah menerapkan pola hidup sehat dan rutin berolahraga dan dilengkapi konsultasi pun pemeriksaan secara berkala melalui deteksi 'immune risk' yang direkomendasikan untuk menghindari keluhan penyakit automin dan komplikasinya," beber dr Masdianto.

Sebagian besar penyakit autoimun belum dapat disembuhkan dengan obat. Akan tetapi, lanjutnya, apabila gejala timbul dapat diringankan dan dicegah, tidak memburuk atau flare. "Pengobatannya pun akan merujuk kepada penyakit yang diderita pasien," pungkas dr Masdianto

Lanjut dr Masdianto, penyakit autoimun bisa komplikasi serius ke penyakit atau keluhan seperti jantung, kerusakan syaraf atau organ seperti hati, ginjal, depresi atau gangguan kecemasan.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2015 seconds (0.1#10.140)