Cara Mencegah dan Mengobati Glaukoma, Ini Tips Sehat dari Siloam Hospitals Buton
loading...
Siloam Hospitals Buton. Foto/Ist
A
A
A
BUTON - Dalam sebuah edukasi kesehatan yang diselenggarakan oleh Siloam Hospitals Buton, dr. Yosylina Pramudya Sp.M., seorang Dokter Spesialis Mata, mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mata sejak dini.
Dr. Yosylina menjelaskan bahwa perawatan mata yang baik dapat dimulai dari pola makan yang kaya akan vitamin A dan rutin melakukan pemeriksaan mata setiap 2 hingga 5 tahun sekali. Pemeriksaan rutin ini sangat penting untuk mendeteksi kondisi mata seperti glaukoma, yang jika tidak diobati, dapat menyebabkan kebutaan permanen.
"Glaukoma adalah kondisi di mana tekanan tinggi pada saraf mata merusak fungsi saraf optik yang mengirimkan informasi visual dari mata ke otak," ungkap dr. Yosylina pada acara bertajuk "Waspada Glaukoma, Si Pencuri Penglihatan, Kenali Tandanya Sejak Dini" yang diadakan pada 28 Juni 2024 di Buton.
Dalam penjelasannya, dr. Yosylina menekankan bahwa glaukoma sering kali tidak menunjukkan gejala awal dan dapat menyerang semua usia dan jenis kelamin. Gejalanya bisa berupa nyeri pada mata, penglihatan tepi yang berkurang, bayangan lingkaran saat melihat cahaya, dan penglihatan yang semakin menyempit.
"Deteksi dini adalah kunci," kata dr. Yosylina. "Penting untuk memperhatikan gejala-gejala seperti nyeri pada mata, penglihatan tepi yang berkurang, bayangan lingkaran saat melihat cahaya, dan mata yang tampak membesar pada bayi."
Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan mata dan deteksi dini glaukoma. Siloam Hospitals Buton terus berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Buton dan sekitarnya.
Dr. Yosylina menjelaskan bahwa perawatan mata yang baik dapat dimulai dari pola makan yang kaya akan vitamin A dan rutin melakukan pemeriksaan mata setiap 2 hingga 5 tahun sekali. Pemeriksaan rutin ini sangat penting untuk mendeteksi kondisi mata seperti glaukoma, yang jika tidak diobati, dapat menyebabkan kebutaan permanen.
"Glaukoma adalah kondisi di mana tekanan tinggi pada saraf mata merusak fungsi saraf optik yang mengirimkan informasi visual dari mata ke otak," ungkap dr. Yosylina pada acara bertajuk "Waspada Glaukoma, Si Pencuri Penglihatan, Kenali Tandanya Sejak Dini" yang diadakan pada 28 Juni 2024 di Buton.
Dalam penjelasannya, dr. Yosylina menekankan bahwa glaukoma sering kali tidak menunjukkan gejala awal dan dapat menyerang semua usia dan jenis kelamin. Gejalanya bisa berupa nyeri pada mata, penglihatan tepi yang berkurang, bayangan lingkaran saat melihat cahaya, dan penglihatan yang semakin menyempit.
Jenis-jenis Glaukoma dan Faktor Risiko
Dr. Yosylina juga menjelaskan berbagai jenis glaukoma, termasuk glaukoma sudut terbuka dan sudut tertutup, glaukoma kongenital yang terjadi pada bayi, dan glaukoma sekunder yang disebabkan oleh kondisi medis lain. Faktor risiko glaukoma meliputi usia di atas 60 tahun, faktor keturunan, hipertensi, penyakit jantung, anemia, dan rabun jauh atau dekat."Deteksi dini adalah kunci," kata dr. Yosylina. "Penting untuk memperhatikan gejala-gejala seperti nyeri pada mata, penglihatan tepi yang berkurang, bayangan lingkaran saat melihat cahaya, dan mata yang tampak membesar pada bayi."
Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan mata dan deteksi dini glaukoma. Siloam Hospitals Buton terus berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Buton dan sekitarnya.
(hri)
Lihat Juga :
