Bocah 11 Tahun Tarung Lawan Buaya, Begini Nasibnya
loading...
A
A
A
MENTAWAI - Bocah 11 tahun bernama Benekdiktus Agustino Sandikan Sababalat hanya tergeletak di bangsal ruang rawat inap Puskemas Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Sekujur tubuh bocah ini mendapat jahitan dari tenaga medis Puskemas setempat.
Dokter Umum Puskemas Sikakap Agustina Sibarani mengatakan, Benediktus dan keluarga datang ke Puskesmas Sikakap sekitar pukul 16.00 WIB (kemarin) dalam keadaan luka disekitar tubuhnya, apakah itu akibat gigitan buaya belum jelas.
(Baca juga: Ketua KNPB Wilayah Maybrat Papua Barat Dibekuk, Polisi: Lakukan Pembunuhan Keji 2 Warga )
“Yang jelas itu sekujur tubuhnya penuh dengan luka. Setelah luka di bersihkan langsung diberikan jahitan berapa banyak jahitan yang diberikan ke Benediktus tidak terhitung lagi karena banyak,” ucapnya, Kamis (2/7/2020).
Kata Agustina, saat datang ke puskesmas Sikakap Benediktus sempat sok bahkan saat ditanya namanya Benediktus tidak tahu dengan nama sendiri, waktu penanganan agak lama dimulai pukul 16.00 WIB baru selesai pukul 20.00 wib.
(Baca juga: Cuaca Buruk, Petani Durian asal Langkat Gagal Panen )
“Hari ini keadaan Benediktus sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang, nanti untuk menganti perban akan diserahkan kepada bidan desa Betumonga tempat dia tinggal,"katanya.
Menurut informasi yang dirangkum Okezone.com kepada orang tua Benediktus yang di Dusun Betumonga Barat, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, korban ini diterkam buaya di sungai Betumonga Rabu (1/7/2020) sekitar pukul 09.00 WIB saat sedang mandi-mandi.
"Kejadian Benediktus diterkam buaya sekitar pukul 09.00 WIB, waktu itu saya lagi di ladang, dapat kabar bahwa anak saya diterkam buaya dari sepupunya yang datang menemui saya di ladang, mendapatkan informasi tersebut saya langsung pulang dan melihat Benediktus sudah berada di Polindes Betumonga sedang di obati," kata Yustinus Sababalat (53) orang tua korban.
Dia bisa selamat kata Yustinus, saat korban diseret ke dalam sungai oleh buaya, Benediktus ini mencungkil kedua mata buaya denga keras. “Mungkin buaya kesakitan akibatnya melepas gigitannya,” tuturnya.
Dengan tenaga yang tersisa Benediktus langsung berenang ke tepi sungai, sampai ditepi sungai Benediktus langsung dibantu oleh warga Dusun Betumonga Barat.
"Sebenarnya sebelum kejadian tersebut Benediktus dan beberapa temannya mau berenang bersama-sama dekat jembatan. Saat terjun ke dalam sungai pertama itu Benediktus sementara teman-temannya baru bersiap-siap, ketiga melihat Benediktus dilarikan buaya ukuran panjang sekira 1 meter, teman yang lain berteriak dan minta tolong, mendengar teriakan teman-teman Benediktus beberapa orang langsung datang ke lokasi kejadian untuk menolongnya," katanya.
Kejadian buaya menerkam manusia di Desa Betumonga sudah lama tidak terjadi, biasanya buaya tersebut memanga binatang seperti anjing kalau berada ditepi. Buaya di sungai Betumonga juga tidak terhitung banyaknya. “Kalau cuaca panas buaya tersebut langsung berjemur di tepi sungai,” pungkasnya.
Dokter Umum Puskemas Sikakap Agustina Sibarani mengatakan, Benediktus dan keluarga datang ke Puskesmas Sikakap sekitar pukul 16.00 WIB (kemarin) dalam keadaan luka disekitar tubuhnya, apakah itu akibat gigitan buaya belum jelas.
(Baca juga: Ketua KNPB Wilayah Maybrat Papua Barat Dibekuk, Polisi: Lakukan Pembunuhan Keji 2 Warga )
“Yang jelas itu sekujur tubuhnya penuh dengan luka. Setelah luka di bersihkan langsung diberikan jahitan berapa banyak jahitan yang diberikan ke Benediktus tidak terhitung lagi karena banyak,” ucapnya, Kamis (2/7/2020).
Kata Agustina, saat datang ke puskesmas Sikakap Benediktus sempat sok bahkan saat ditanya namanya Benediktus tidak tahu dengan nama sendiri, waktu penanganan agak lama dimulai pukul 16.00 WIB baru selesai pukul 20.00 wib.
(Baca juga: Cuaca Buruk, Petani Durian asal Langkat Gagal Panen )
“Hari ini keadaan Benediktus sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang, nanti untuk menganti perban akan diserahkan kepada bidan desa Betumonga tempat dia tinggal,"katanya.
Menurut informasi yang dirangkum Okezone.com kepada orang tua Benediktus yang di Dusun Betumonga Barat, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, korban ini diterkam buaya di sungai Betumonga Rabu (1/7/2020) sekitar pukul 09.00 WIB saat sedang mandi-mandi.
"Kejadian Benediktus diterkam buaya sekitar pukul 09.00 WIB, waktu itu saya lagi di ladang, dapat kabar bahwa anak saya diterkam buaya dari sepupunya yang datang menemui saya di ladang, mendapatkan informasi tersebut saya langsung pulang dan melihat Benediktus sudah berada di Polindes Betumonga sedang di obati," kata Yustinus Sababalat (53) orang tua korban.
Dia bisa selamat kata Yustinus, saat korban diseret ke dalam sungai oleh buaya, Benediktus ini mencungkil kedua mata buaya denga keras. “Mungkin buaya kesakitan akibatnya melepas gigitannya,” tuturnya.
Dengan tenaga yang tersisa Benediktus langsung berenang ke tepi sungai, sampai ditepi sungai Benediktus langsung dibantu oleh warga Dusun Betumonga Barat.
"Sebenarnya sebelum kejadian tersebut Benediktus dan beberapa temannya mau berenang bersama-sama dekat jembatan. Saat terjun ke dalam sungai pertama itu Benediktus sementara teman-temannya baru bersiap-siap, ketiga melihat Benediktus dilarikan buaya ukuran panjang sekira 1 meter, teman yang lain berteriak dan minta tolong, mendengar teriakan teman-teman Benediktus beberapa orang langsung datang ke lokasi kejadian untuk menolongnya," katanya.
Kejadian buaya menerkam manusia di Desa Betumonga sudah lama tidak terjadi, biasanya buaya tersebut memanga binatang seperti anjing kalau berada ditepi. Buaya di sungai Betumonga juga tidak terhitung banyaknya. “Kalau cuaca panas buaya tersebut langsung berjemur di tepi sungai,” pungkasnya.
(msd)