Dorong Budidaya Masyarakat, Bupati Morowali Utara Sabet Penghargaan IVL 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kegigihan Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi berhasil membawanya mendapatkan penghargaan pada ajang Indonesia Visionary Leader (IVL) 2022. Penghargaan bergengsi ini diraihnya melalui dua program kesejahteraan masyarakat yang mendorong budidaya lingkungan sekitar.
Program tersebut sejalan dengan visi Bupati Delis sejak dilantik pada 30 April 2021, yakni “Terwujudnya masyarakat Morowali Utara yang sehat, cerdas, sejahtera”.
Sebagai informasi, Morowali Utara (Morut) merupakan kabupaten terluas dengan jumlah penduduk terpadat ke-10 di Sulawesi Tengah. Kabupaten ini sempat memiliki angka kemiskinan cukup tinggi. Bahkan, pada 2020 angka kemiskinan Morowali Utara menempati posisi ke-5 se-Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam sambutannya saat menerima penghargaan pada malam puncak IVL 2022 di iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (5/9/2022) Delis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya juga kepada MNC Portal Indonesia atas digelarnya IVL ini.
“Pada malam hari ini, tentunya saya menyampaikan terima kasih tentunya kepada tuhan yang maha kuasa, terima kasih kepada MNC Portal Indonesia, terima kasih untuk seluruh dewan juri, terima kasih kepada wakil bupati, dan seluruh jajaran pemerintah kabupaten morowali utara dan teristimewa terima kasih seluruh masyarakat morowali utara atas dukungannya,,” ucap Delis.
Agenda program pro rakyat untuk pemberdayaan merupakan strategi dalam mendorong kesejahteraan masyarakat Morowali Utara. Kedua programnya adalah Morut Gempar dan Morut Pajeko.
Morut Gempar (Gerakan Penanaman Pekarangan) ini mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan sumber dana berasal dari program CSR. Program ini ditujukan untuk masyarakat stunting dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dalam program Morut Gempar, pemkab mendorong masyarakat untuk menanami pekarangan dengan tanaman yang memiliki nilai jual dan ekonomis. Salah satunya, penanaman bibit tanaman durian ‘Musang King’ yang diberikan oleh pemkab.
Selain tumbuhan, program ini juga memberikan kolam terpal dan benih unggul dari ikan air tawar. Diharapkan, saat panen ikan-ikan tersebut dapat dijadikan sumber protein untuk keluarga, sehingga mencegah ataupun menurunkan angka stunting.
Lalu, untuk program Morut Pajeko (Pengembangan Agrobisnis Berbagai Jenis Komoditas) ini Pemkab Morowali Utara bersinergi dengan IPB untuk melakukan penelitian mengenai pengembangan komoditas unggulan, seperti jagung. Dalam program ini, petani akan mendapatkan bimbingan selama tiga musim tanam. Di mana, petani juga harus mengoptimalkan hasil panen. Nantinya, harga jual hasil panen merupakan kesepakatan antara petani dan off taker.
Program tersebut sejalan dengan visi Bupati Delis sejak dilantik pada 30 April 2021, yakni “Terwujudnya masyarakat Morowali Utara yang sehat, cerdas, sejahtera”.
Sebagai informasi, Morowali Utara (Morut) merupakan kabupaten terluas dengan jumlah penduduk terpadat ke-10 di Sulawesi Tengah. Kabupaten ini sempat memiliki angka kemiskinan cukup tinggi. Bahkan, pada 2020 angka kemiskinan Morowali Utara menempati posisi ke-5 se-Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam sambutannya saat menerima penghargaan pada malam puncak IVL 2022 di iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (5/9/2022) Delis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya juga kepada MNC Portal Indonesia atas digelarnya IVL ini.
“Pada malam hari ini, tentunya saya menyampaikan terima kasih tentunya kepada tuhan yang maha kuasa, terima kasih kepada MNC Portal Indonesia, terima kasih untuk seluruh dewan juri, terima kasih kepada wakil bupati, dan seluruh jajaran pemerintah kabupaten morowali utara dan teristimewa terima kasih seluruh masyarakat morowali utara atas dukungannya,,” ucap Delis.
Agenda program pro rakyat untuk pemberdayaan merupakan strategi dalam mendorong kesejahteraan masyarakat Morowali Utara. Kedua programnya adalah Morut Gempar dan Morut Pajeko.
Morut Gempar (Gerakan Penanaman Pekarangan) ini mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan sumber dana berasal dari program CSR. Program ini ditujukan untuk masyarakat stunting dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dalam program Morut Gempar, pemkab mendorong masyarakat untuk menanami pekarangan dengan tanaman yang memiliki nilai jual dan ekonomis. Salah satunya, penanaman bibit tanaman durian ‘Musang King’ yang diberikan oleh pemkab.
Selain tumbuhan, program ini juga memberikan kolam terpal dan benih unggul dari ikan air tawar. Diharapkan, saat panen ikan-ikan tersebut dapat dijadikan sumber protein untuk keluarga, sehingga mencegah ataupun menurunkan angka stunting.
Lalu, untuk program Morut Pajeko (Pengembangan Agrobisnis Berbagai Jenis Komoditas) ini Pemkab Morowali Utara bersinergi dengan IPB untuk melakukan penelitian mengenai pengembangan komoditas unggulan, seperti jagung. Dalam program ini, petani akan mendapatkan bimbingan selama tiga musim tanam. Di mana, petani juga harus mengoptimalkan hasil panen. Nantinya, harga jual hasil panen merupakan kesepakatan antara petani dan off taker.