Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Angkot di Bandung Naik 20-30 Persen
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pascanaiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite, solar, dan pertamax, tarif angkutan umum di Kota Bandung rata-rata mengalami kenaikan antara 20 hingga 30 persen.
Kenaikan tarif angkot hampir merata antara Rp1. 000 hingga 2.000 per trayek. Misalnya jurusan Cicaheum Cileunyi dari Rp5. 000 menjadi Rp6. 000-7.000. Ciwastra-Ujungberung dari Rp5. 000 menjadi Rp6. 000.
Sopir angkot jurusan Ciwastra-Ujungberung Kinoy mengaku sejak harga pertalite naik, dia bersama sopir angkot di trayek tersebut langsung menaikkan tarif Rp1.000. Sehingga tarif di trayek tersebut dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 per orang atau Naik 20 persen.
"Biasanya memang menunggu instruksi Organda dulu, tapi ini kami langsung naikkan saja. Karena pemerintah juga mengumumkannya juga sangat mendadak," kata dia.
Para sopir angkot, kata dia, terpaksa langsung melakukan penyesuaian tarif tanpa menunggu instruksi Organda atau pemerintah. "Kan kami ini jalan terus, angkot juga harus diisi bahan bakar. Kan enggak mungkin harga BBM sudah naik, kami enggak lakukan penyesuaian," jelas Kinoy.
Baca: Geger, Warga Tasikmalaya Ditemukan Tewas di Dalam Sumur.
Dia mengaku, kenaikan tersebut dipastikan akan semakin membebani masyarakat. Mereka dipastikan akan semakin enggan naik angkot. Apalagi mayoritas masyarakat sudah punya sepeda motor sendiri.
"Sebelum BBM naik penumpangnya sudah sepi. Apalagi setelah naik, bisa jadi tambah sepi. Kan sekarang ini yang naik angkot itu hanya masyarakat kecil aja," beber dia.
Dia berharap, ada langkah konkret dari pemerintah pusat dan daerah membantu transportasi massal, seperti memberi subsidi.
Baca Juga: Penerbangan Langsung dari Taipei Dibuka, Bali Siap-siap Kebanjiran Wisatawan Taiwan.
Salah seorang warga Bandung Ade mengaku berat dengan kenaikan tarif angkot ini. Apalagi bagi dia yang hanya rakyat biasa, akan sangat terasa atas kenaikan tersebut. "Ya berat, harapannya sih bisa turun lagi, " imbuh dia.
Kenaikan tarif angkot hampir merata antara Rp1. 000 hingga 2.000 per trayek. Misalnya jurusan Cicaheum Cileunyi dari Rp5. 000 menjadi Rp6. 000-7.000. Ciwastra-Ujungberung dari Rp5. 000 menjadi Rp6. 000.
Sopir angkot jurusan Ciwastra-Ujungberung Kinoy mengaku sejak harga pertalite naik, dia bersama sopir angkot di trayek tersebut langsung menaikkan tarif Rp1.000. Sehingga tarif di trayek tersebut dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 per orang atau Naik 20 persen.
"Biasanya memang menunggu instruksi Organda dulu, tapi ini kami langsung naikkan saja. Karena pemerintah juga mengumumkannya juga sangat mendadak," kata dia.
Para sopir angkot, kata dia, terpaksa langsung melakukan penyesuaian tarif tanpa menunggu instruksi Organda atau pemerintah. "Kan kami ini jalan terus, angkot juga harus diisi bahan bakar. Kan enggak mungkin harga BBM sudah naik, kami enggak lakukan penyesuaian," jelas Kinoy.
Baca: Geger, Warga Tasikmalaya Ditemukan Tewas di Dalam Sumur.
Dia mengaku, kenaikan tersebut dipastikan akan semakin membebani masyarakat. Mereka dipastikan akan semakin enggan naik angkot. Apalagi mayoritas masyarakat sudah punya sepeda motor sendiri.
"Sebelum BBM naik penumpangnya sudah sepi. Apalagi setelah naik, bisa jadi tambah sepi. Kan sekarang ini yang naik angkot itu hanya masyarakat kecil aja," beber dia.
Dia berharap, ada langkah konkret dari pemerintah pusat dan daerah membantu transportasi massal, seperti memberi subsidi.
Baca Juga: Penerbangan Langsung dari Taipei Dibuka, Bali Siap-siap Kebanjiran Wisatawan Taiwan.
Salah seorang warga Bandung Ade mengaku berat dengan kenaikan tarif angkot ini. Apalagi bagi dia yang hanya rakyat biasa, akan sangat terasa atas kenaikan tersebut. "Ya berat, harapannya sih bisa turun lagi, " imbuh dia.
(nag)