Kasus Penyiksaan Kucing di Bandung, Miss Earth 2019: Presiden Kita Sangat Peduli Hewan
loading...
![Kasus Penyiksaan Kucing...](https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2025/02/14/701/1529833/kasus-penyiksaan-kucing-di-bandung-miss-earth-2019-presiden-kita-sangat-peduli-hewan-xnl.jpg)
Pria berinisial SK meminta maaf usai melakukan aksi kejinya terhadap kucing di Bandung, Jawa Barat. Foto/[email protected]
A
A
A
BANDUNG - Pecinta hewan yang juga Finalis Miss Earth 2019 Lirabica menyoroti kasus penyiksaan kucing oleh pria berinisial SK di Bandung, Jawa Barat. Dalam video yang viral di media sosial, tampak SK menembak kucing hingga mati.
Atas aksinya itu SK sempat menjadi tersangka dan menjalani penahanan di Polsek Panyileukan. "Kejadian ini menjadi viral setelah diunggah oleh beberapa saksi mata di tempat kejadian melalui social media dan juga rumah singgah CLOW," kata Lira, Jumat (14/2/2025).
Kejadian ini tentunya dapat memberikan citra buruk bagi yayasan yang harus segera mengambil tindakan tegas atas aksi kriminal tersebut. Lirabica melanjutkan, kejadian ini juga menarik seluruh elemen masyarakat. Tak terkecuali komunitas pecinta hewan dan penyayang kucing.
"Saya Lirabica bersama tim dan seluruh pencinta hewan di Indonesia tidak akan tinggal diam jika ada kedzaliman terhadap mahluk Allah, terutama kucing. Indonesia adalah negara yang bermartabat dan berempati. Presiden kita adalah sosok yang sangat perduli terhadap hewan. Jangan ada yang coba - coba berbuat kejahatan terhadap mahluk Allah yang lemah,” ungkap, di Jakarta, Jumat (14/2/2025).
Sementara itu, perwakilan Yayasan Anugerah Insan Residivist Acil membantah pelaku bekerja di yayasannya. Menurutnya, pelaku hanya meminjam seragam yayasan saat melakukan aksinya tersebut.
“Iyud adalah pemilik seragamnya, kemarin dipakai oleh yang melakukan tindakan kriminal,” katanya dalam postingan instagram rumahsinggahclow.
Acil melanjutkan, Yayasan Anugerah Insan Residivist tidak menoleransi segala tindakan yang melawan hokum dan akan menindak tegas siapa pun yang memakai seragam Yayasan Anugerah Insan Residivist untuk disalahgunakan.
Sementara itu, pelaku penembakan kucing berinisial SK dalam video tersebut juga menyatakan permintaan maafnya atas perbuatannya. Dirinya juga mengaku bukan pekerja dari yayasan tersebut. “Dengan ini saya minta maaf sebesar-besarnya dan yang kedua saya bukan anggota dari yayasan dan saya bukan pekerja dari yayasan, dan untuk baju saya meminjam dari teman,” ujarnya.
Atas aksinya itu SK sempat menjadi tersangka dan menjalani penahanan di Polsek Panyileukan. "Kejadian ini menjadi viral setelah diunggah oleh beberapa saksi mata di tempat kejadian melalui social media dan juga rumah singgah CLOW," kata Lira, Jumat (14/2/2025).
Kejadian ini tentunya dapat memberikan citra buruk bagi yayasan yang harus segera mengambil tindakan tegas atas aksi kriminal tersebut. Lirabica melanjutkan, kejadian ini juga menarik seluruh elemen masyarakat. Tak terkecuali komunitas pecinta hewan dan penyayang kucing.
"Saya Lirabica bersama tim dan seluruh pencinta hewan di Indonesia tidak akan tinggal diam jika ada kedzaliman terhadap mahluk Allah, terutama kucing. Indonesia adalah negara yang bermartabat dan berempati. Presiden kita adalah sosok yang sangat perduli terhadap hewan. Jangan ada yang coba - coba berbuat kejahatan terhadap mahluk Allah yang lemah,” ungkap, di Jakarta, Jumat (14/2/2025).
Sementara itu, perwakilan Yayasan Anugerah Insan Residivist Acil membantah pelaku bekerja di yayasannya. Menurutnya, pelaku hanya meminjam seragam yayasan saat melakukan aksinya tersebut.
“Iyud adalah pemilik seragamnya, kemarin dipakai oleh yang melakukan tindakan kriminal,” katanya dalam postingan instagram rumahsinggahclow.
Acil melanjutkan, Yayasan Anugerah Insan Residivist tidak menoleransi segala tindakan yang melawan hokum dan akan menindak tegas siapa pun yang memakai seragam Yayasan Anugerah Insan Residivist untuk disalahgunakan.
Sementara itu, pelaku penembakan kucing berinisial SK dalam video tersebut juga menyatakan permintaan maafnya atas perbuatannya. Dirinya juga mengaku bukan pekerja dari yayasan tersebut. “Dengan ini saya minta maaf sebesar-besarnya dan yang kedua saya bukan anggota dari yayasan dan saya bukan pekerja dari yayasan, dan untuk baju saya meminjam dari teman,” ujarnya.
(cip)