Kesaktian Mpu Bharada, Penasihat Raja Airlangga yang Mampu Terbang Membelah Kerajaan Kahuripan Pakai Air Kendi

loading...
A A A
Sejarawan Mojokerto, Ayuhannafiq menyebutkan, ada mitos yang berkembang di masyarakat, Mpu Bharada dikisahkan terbang membawa kendi berisi air. Air itu kemudian yang memecah Kerajaan Kahuripan menjadi dua wilayah, dan bekas air itu disebut sebagai Sungai Brantas.



Ayuhannafiq menambahkan, saat proses membelah wilayah Kerajaan Kahuripan menjadi dua bagian, jubah Mpu Bharada tersangkut ranting pohon asam, hingga membuatnya marah. "Mpu Bharada akhirnya mengutuk pohon asam itu menjadi kerdil. Penduduk sekitar menamakan daerah itu Kamal Pandak, yang artinya asam pendek," katanya.

Pembelahan wilayah Kerajaan Kahuripan ini, tercatat dalam Serat Calon Arang, Nagarakertagama, dan Prasasti Turun Hyang II. Kerajaan Kadiri berpusat di Daha, dan diperintah oleh Sri Samarawijaya. Sementara Kerajaan Janggala berpusat di Kahuripan, dan diperintah oleh Mapanji Garasakan.

Selesai menetapkan batas Kerajaan Kadiri dan Janggala berdasarkan cucuran air kendi, Mpu Bharada mengucapkan kutukan, barang siapa berani melanggar batas tersebut hidupnya akan mengalami kesialan.

Pasca isiden tersebut, Mpu Bharada memutuskan untuk berhenti dan tidak melanjutkan prosesi pembelahan wilayah itu sampai tuntas. Kemudian ia berdiam diri dan memutuskan untuk bertapa dan menetap di Kamal Pandak.

Raja-raja setelah Raja Airlangga, disebut-sebut banyak yang mencari lokasi di mana Kamal Pandak tersebut, karena diyakini kerajaan yang berdiri di atas Kamal Pandak tersebut, bakal bisa menyatukan kerajaan di tanah Jawa.



"Mitosnya, Kamal Pandak itu ya di Trowulan, tempat Kerajaan Majapahit. Karena pindah ke Trowulan, Majapahit bisa menyatukan Nusantara. Dalam Nagarakertagama, wilayahnya meliputi Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Indonesia bagian timur. Termasuk Semenanjung Malaya, Tumasik (Singapura), serta sebagian Thailand, dan Filipina," tutur Ayuhannafiq.

Menurut Prasasti Mahaksobhya yang diterbitkan oleh Raja Kerajaan Singsari, Kertanagara pada tahun 1289, kutukan Mpu Bharada tersebut akhirnya hilang, berkat usaha Wisnuwardhana yang telah menyatukan Kerajaan Kadiri, dan Kerajaan Jenggala.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2462 seconds (0.1#10.140)