Pesona Magis Benteng Wolio, Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Bisa Buka Lapangan Kerja

Kamis, 09 Juni 2022 - 08:42 WIB
loading...
Pesona Magis Benteng Wolio, Menparekraf  Sandiaga Uno Sebut Bisa Buka Lapangan Kerja
Menparekraf, Sandiaga Uno saat melihat Benteng Wolio. Foto/iNews TV/Andhy Eba
A A A
BAUBAU - Menparekraf, Sandiaga Uno mengunjungi salah satu finalis Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Yakni Desa Wisata Limbo Wolio di Kawasan Benteng Keraton Buton (Benteng Wolio) Limbo Wolio, Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Menteri Sandiaga Uno: Desa Wisata Kubah Basiri, Tawarkan Sensasi Susur Sungai dan Wisata Religi Guna Peningkatan Ekonomi Berkelanjutan

Desa Wisata Limbo Wolio ini, masuk menjadi nominasi dari 50 peserta terbaik yang berhasil diseleksi dari para juri. Sebelumnya Sandiaga Uno juga sudah mengunjungi tiga desa wisata lainnya, yang juga masuk dalam 50 besar yaitu Desa Wisata Keris Sumenep, Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip Batam, dan Desa Wisata Kubah Basiri Banjarmasin.



Selama berkeliling di Desa Wisata Limbo Wolio menggunakan sepeda, Sandiaga Uno terpukau dengan keindahan Benteng Wolio Buton, dan sejarahnya. Dia meminta seluruh pihak untuk melestarikan benteng, agar terus menjadi ikon kota Baubau.



"Benteng Wolio Buton merupakan ikon kota, dan itu harus dijaga serta dilestarikan. Untuk melestarikan itu memang harus melibatkan seluruh unsur masyarakat, dan pemerintah," ucapnya.

Sandiaga Uno juga mengungkapkan, batu-batu pada Benteng Wolio Buton pasti akan susut, sehingga mesti ada konservasi demi keberlangsungan benteng ini. Untuk itu ia berkomitmen untuk menjaga aspek keberlanjutan Benteng Wolio Buton, sebagai ikon Kota Baubau, dengan melibatkan banyak pihak. "Benteng terluas di dunia ini, harus terus bisa dinikmati anak cucu sampai ratusan tahun ke depan," katanya.



Selain kegagahan benteng, Sandiaga Uno juga tertarik dengan sistem demokrasi yang diterapkan Kesultanan Buton sejak 1610 silam. Menurutnya proses pemilihan pemimpin yang dianut Indonesia saat ini, sudah lebih dahulu diterapkan Kesultanan Buton masa lampau. "Menariknya, pemilihan pemimpin di Kesultanan Buton dilakukan secara demokrasi. Jika cakap diteruskan, jika seandainya tidak cakap akan dievaluasi," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3025 seconds (0.1#10.140)