Usai Reaktif di Rapid Test, Kakek AM Warga Lampung Barat Meninggal
loading...
A
A
A
LIWA - Seorang warga Lampung Barat yang dinyatakan reaktif rapid test meninggal dunia di RS Abdoel Moeloek, Senin (22/06/2020) sekira pukul 20.00 WIB. Saat ini jenazah sudah dikebumikan di TPU kampung halaman pagi tadi (23/06/2020) menggunakan protokol penanganan COVID-19 .
Sebelumnya, AM warga Pemangku 2 Pekon Balak, Kecamatan Batubrak sempat dirawat di RSUD Alimudin Umar Liwa pada 17 Juni 2020 lalu karena penyakit prostat yang diderita. (Baca: TKA China Nyaris Disandera Pendemo di Bandara Haluoleo Sultra)
Dihari yang sama, kakek 85 Tahun ini dirujuk kembali ke rumah sakit di Bandar Lampung. Berdasarkan rapid test kedua rumah sakit menunjukkan hasil yang sama yakni reaktif.
Kepala Puskesmas Kecamatan Batubrak Nezwan membenarkan adanya satu pasien reaktif dari hasil rapid test yang meninggal dunia. Sebelumnya, AM sering berpergian ke Bandar Lampung untuk kontrol penyakitnya.
“Benar, satu pasien warga Pekon Balak, Kecamatan Batubrak yang reaktif rapid test meninggal tadi malam di RS Abdoel Moeloek. Kata pihak keluarga dia sering kontrol penyakit prostat nya ke bandar Lampung, " ujar Nezwan.
Sebelum meninggal, kata dia, jenazah sudah dilakukan Swab test di RSAU. Namun sampai saat ini hasilnya belum diketahui. Prosedur pemakaman memakai protokol penanganan COVID-19 merupakan arahan dari pihak RS Abdoel Moeloek.
“Setelah pasien dinyatakan reaktif rapid test, pihak rumah sakit langsung melakukan swab test, Tapi hasilnya baru keluar hari Kamis Besok (25/6/2020). Untuk Pemakaman tadi kita dianjurkan memakai protokol penanganan covid-19, hal ini merupakan antisipasi jika kemungkinan terburuk jenazah terpapar COVID-19, " ungkap Nezwan.
Sementara itu, pihak keluarga sudah diimbau untuk isolasi mandiri selama 14 hari kedepan. Puskesmas setempat juga sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk melakukan rapid test kepada seluruh anggota keluarga dan orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien reaktif meninggal.
Sebelumnya, AM warga Pemangku 2 Pekon Balak, Kecamatan Batubrak sempat dirawat di RSUD Alimudin Umar Liwa pada 17 Juni 2020 lalu karena penyakit prostat yang diderita. (Baca: TKA China Nyaris Disandera Pendemo di Bandara Haluoleo Sultra)
Dihari yang sama, kakek 85 Tahun ini dirujuk kembali ke rumah sakit di Bandar Lampung. Berdasarkan rapid test kedua rumah sakit menunjukkan hasil yang sama yakni reaktif.
Kepala Puskesmas Kecamatan Batubrak Nezwan membenarkan adanya satu pasien reaktif dari hasil rapid test yang meninggal dunia. Sebelumnya, AM sering berpergian ke Bandar Lampung untuk kontrol penyakitnya.
“Benar, satu pasien warga Pekon Balak, Kecamatan Batubrak yang reaktif rapid test meninggal tadi malam di RS Abdoel Moeloek. Kata pihak keluarga dia sering kontrol penyakit prostat nya ke bandar Lampung, " ujar Nezwan.
Sebelum meninggal, kata dia, jenazah sudah dilakukan Swab test di RSAU. Namun sampai saat ini hasilnya belum diketahui. Prosedur pemakaman memakai protokol penanganan COVID-19 merupakan arahan dari pihak RS Abdoel Moeloek.
“Setelah pasien dinyatakan reaktif rapid test, pihak rumah sakit langsung melakukan swab test, Tapi hasilnya baru keluar hari Kamis Besok (25/6/2020). Untuk Pemakaman tadi kita dianjurkan memakai protokol penanganan covid-19, hal ini merupakan antisipasi jika kemungkinan terburuk jenazah terpapar COVID-19, " ungkap Nezwan.
Sementara itu, pihak keluarga sudah diimbau untuk isolasi mandiri selama 14 hari kedepan. Puskesmas setempat juga sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk melakukan rapid test kepada seluruh anggota keluarga dan orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien reaktif meninggal.
(sms)