Hancurkan Pemberontakan Trunojoyo terhadap Mataram, Amangkurat II Serahkan Pesisir Jawa ke VOC Belanda
loading...
A
A
A
Bahkan, Keluarga Trunojoyo menjadi korban dari rezim Amangkurat I. Kakeknya Cakraningrat I dan ayahnya Demang Mluyo Kusumo turut dibunuh. Ketegangan antara Trunojoyo dengan Amangkurat I pun memuncak, pada 1648.
Situasi menjadi kacau, saat kekuasaan Cakraningrat I digantikan anaknya yang bergelar Cakraningrat II. Ternyata, anak Cakraningrat I ini memiliki sifat yang sama buruk dengan Amangkurat I. Kejam dan semena-mena terhadap rakyat.
Alhasil, di lingkup wilayah kekuasaannya sendiri, yakni Madura, Cakraningrat II tidak pernah mendapatkan simpati rakyat. Ditambah, dia lebih banyak berada di Mataram, bersama dengan sultan lalim Amangkurat I.
Pertama-tama, Trunojoyo melawan pamannya sendiri, yakni Cakraningrat II. Dia berhasil merebut takhta Madura, saat pamor Cakraningrat II luntur. Wilayah kekuasaannya pun bertambah hingga Bangkalan dan Sumenep.
Dia kemudian mendapat gelar Panembahan Madura. Pada masa jayanya inilah, dia mulai berani melancarkan kritik dan banyak menentang kekuasaan Amangkurat I. Sejak itu, cap pemberontak pun langsung melekat pada dirinya.
Pemberontakan Trunojoyo dimulai dengan menguasai wilayah Jawa Timur. Dia mendapat bantuan dari putra mahkota Amangkurat I, yakni Pangeran Adipati Anom. Juga dari Kraeng Galengsong dari Bugis, dan Pangeran Giri.
Yang menarik dan penting dicatat juga adalah persekutuan Trunojoyo dengan Pangeran Adipati Anom. Dalam kerja sama itu, Adipati Anom menawarkan kepada Trunojoyo wilayah Madura dan sebagain Jawa Timur.
Situasi menjadi kacau, saat kekuasaan Cakraningrat I digantikan anaknya yang bergelar Cakraningrat II. Ternyata, anak Cakraningrat I ini memiliki sifat yang sama buruk dengan Amangkurat I. Kejam dan semena-mena terhadap rakyat.
Alhasil, di lingkup wilayah kekuasaannya sendiri, yakni Madura, Cakraningrat II tidak pernah mendapatkan simpati rakyat. Ditambah, dia lebih banyak berada di Mataram, bersama dengan sultan lalim Amangkurat I.
Pertama-tama, Trunojoyo melawan pamannya sendiri, yakni Cakraningrat II. Dia berhasil merebut takhta Madura, saat pamor Cakraningrat II luntur. Wilayah kekuasaannya pun bertambah hingga Bangkalan dan Sumenep.
Dia kemudian mendapat gelar Panembahan Madura. Pada masa jayanya inilah, dia mulai berani melancarkan kritik dan banyak menentang kekuasaan Amangkurat I. Sejak itu, cap pemberontak pun langsung melekat pada dirinya.
Pemberontakan Trunojoyo dimulai dengan menguasai wilayah Jawa Timur. Dia mendapat bantuan dari putra mahkota Amangkurat I, yakni Pangeran Adipati Anom. Juga dari Kraeng Galengsong dari Bugis, dan Pangeran Giri.
Yang menarik dan penting dicatat juga adalah persekutuan Trunojoyo dengan Pangeran Adipati Anom. Dalam kerja sama itu, Adipati Anom menawarkan kepada Trunojoyo wilayah Madura dan sebagain Jawa Timur.