Terdakwa Pengedar Narkoba di Makassar Divonis Hukuman Mati
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Makassar menjatuhkan vonis hukuman mati kepada salah seorang terdakwa kasus narkoba yakni Syarifuddin.
Selain Syarifuddin, dua terdakwa narkoba lainnya juga dijatuhi vonis, namun keduanya lebih ringan yakni, Faturahman vonis penjara seumur hidup dan Andi Baso hanya dijatuhi hukuman penjara selama 7 tahun dengan denda sebanyak Rp 8 miliar.
Jaksa Penuntut Umum (JPU), Zharoel Ramadhan mengatakan, para terdakwa dianggap bersalah melanggar Pasal 114 ayat (2) tentang narkotika. Sehingga majelis hakim berkeyakinan menjatuhkan putusan terhadap ketiga terdakwa jaringan narkotika seberat 75 kg.
“Jadi semua diputuskan sesuai dengan tuntutan, dimana Syafruddin hukuman mati dan Faturahman seumur hidup," tuturnya , Senin (23/5/2022).
Namun, kata Zharoel yang berbeda dengan putusan hakim dan tuntutan jaksa adalah Andi Baso. Dimana terdakwa tersebut dituntut dengan hukuman penjara selama 10 tahun, sedangkan putusan majelis hakim lebih ringan hanya 7 tahun. "Tapi kita tetap harus fikir-fikir dulu terkait putusan itu," ujarnya.
Hukuman Andi Baso yang terbilang cukup rendah, menurut Zharoel bahwa putusan itu tidak lebih dari setengah tuntutan selama 10 tahun yang dibacakan pada saat agenda sidang tuntutan beberapa waktu lalu.
"Kalau dari 10 tahun dari tuntutan kami, putus 7 tahun itu kurang lebih 2/3 (masa hukuman) tidak lebih dari setengah," ungkapnya.
Sehingga Zharoel masih berfikir-fikir untuk mengajukan banding atas putusan majelis hakim terhadap terdakwa Andi Baso yang divonis penjara selama 7 tahun.
"Kita mau banding tapi sementara putusannya juga tidak setengah atau tidak lebih dari 2/3. Tapi kita dikasih kesempatan waktu terima atau banding selama tujuh hari," pungkasnya.
Sebelumua, Polisi mengungkap 75 kilogram sabu tersebut yang disita di Makassar berasal dari Surabaya. Sabu diselundupkan melalui ekspedisi laut ke Makassar.
"Barang-barang sabu ini menurut keterangan memang didapat dari jaringan atau sindikat luar. (Sabu) mereka kirim dari Surabaya ke Makassar melalui ekspedisi laut," ucap Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam saat jumpa pers di Mapolda Sulsel, Makassar, Selasa (31/8/2021) lalu.
Polisi mengatakan, ketiga terdakwa Syarifuddin, Faturahman dan Andi Baso sudah lama beroperasi. Ketiganya tepatnya tertangkap setelah 8 bulan melakukan aksinya.
Selain Syarifuddin, dua terdakwa narkoba lainnya juga dijatuhi vonis, namun keduanya lebih ringan yakni, Faturahman vonis penjara seumur hidup dan Andi Baso hanya dijatuhi hukuman penjara selama 7 tahun dengan denda sebanyak Rp 8 miliar.
Jaksa Penuntut Umum (JPU), Zharoel Ramadhan mengatakan, para terdakwa dianggap bersalah melanggar Pasal 114 ayat (2) tentang narkotika. Sehingga majelis hakim berkeyakinan menjatuhkan putusan terhadap ketiga terdakwa jaringan narkotika seberat 75 kg.
“Jadi semua diputuskan sesuai dengan tuntutan, dimana Syafruddin hukuman mati dan Faturahman seumur hidup," tuturnya , Senin (23/5/2022).
Namun, kata Zharoel yang berbeda dengan putusan hakim dan tuntutan jaksa adalah Andi Baso. Dimana terdakwa tersebut dituntut dengan hukuman penjara selama 10 tahun, sedangkan putusan majelis hakim lebih ringan hanya 7 tahun. "Tapi kita tetap harus fikir-fikir dulu terkait putusan itu," ujarnya.
Hukuman Andi Baso yang terbilang cukup rendah, menurut Zharoel bahwa putusan itu tidak lebih dari setengah tuntutan selama 10 tahun yang dibacakan pada saat agenda sidang tuntutan beberapa waktu lalu.
"Kalau dari 10 tahun dari tuntutan kami, putus 7 tahun itu kurang lebih 2/3 (masa hukuman) tidak lebih dari setengah," ungkapnya.
Sehingga Zharoel masih berfikir-fikir untuk mengajukan banding atas putusan majelis hakim terhadap terdakwa Andi Baso yang divonis penjara selama 7 tahun.
"Kita mau banding tapi sementara putusannya juga tidak setengah atau tidak lebih dari 2/3. Tapi kita dikasih kesempatan waktu terima atau banding selama tujuh hari," pungkasnya.
Sebelumua, Polisi mengungkap 75 kilogram sabu tersebut yang disita di Makassar berasal dari Surabaya. Sabu diselundupkan melalui ekspedisi laut ke Makassar.
"Barang-barang sabu ini menurut keterangan memang didapat dari jaringan atau sindikat luar. (Sabu) mereka kirim dari Surabaya ke Makassar melalui ekspedisi laut," ucap Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam saat jumpa pers di Mapolda Sulsel, Makassar, Selasa (31/8/2021) lalu.
Polisi mengatakan, ketiga terdakwa Syarifuddin, Faturahman dan Andi Baso sudah lama beroperasi. Ketiganya tepatnya tertangkap setelah 8 bulan melakukan aksinya.
(nic)