Saat Indeks Anjlok, Jumlah Investor Naik Jadi 2,68 juta Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meski indeks harga saham gabungan (IHSG) babak belur dihajar pandemi Corona, ternyata ada indikator lain dari pasar modal yang menunjukkan catatan biru, alias positif. Di antaranya adalah tetap tingginya minat perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta adanya pertumbuhan investor baru.
Sekertaris BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, ada 2,68 juta investor yang ada di pasar modal. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). ( Baca: Anjloknya Pasar Modal Saat ini Tak Seburuk Krisis Keuangan 2008 )
"Dari sisi investor pasar modal alhamdulillah masih (tumbuh). Kita juga masih melakukan sosialisasi secara digital. Sampai akhir Maret 2020, kami masih mencatatkan pertumbuhan investor 8% dari tahun 2019," ujarnya dalam teleconfrence.
Dia melanjutkan, jumlah investor dari berbagai macam instrumen, mulai dari investor saham, reksa dana, hingga obligasi.
"Rinciannya jumlah investor saham angkanya mencapai 43% dari total investor. Angka tersebut meningkat 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," katanya.
Menurutnya, minat calon investor dalam memanfaatkan momentum untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia cukup tinggi. Apalagi dana yang digunakan adalah untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19.
"Angka tersebut termasuk investor saham reksa dana dan obligasi, untuk saham sendiri (berkontribusi) 43% dari total investor," bebernya
Sekertaris BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, ada 2,68 juta investor yang ada di pasar modal. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). ( Baca: Anjloknya Pasar Modal Saat ini Tak Seburuk Krisis Keuangan 2008 )
"Dari sisi investor pasar modal alhamdulillah masih (tumbuh). Kita juga masih melakukan sosialisasi secara digital. Sampai akhir Maret 2020, kami masih mencatatkan pertumbuhan investor 8% dari tahun 2019," ujarnya dalam teleconfrence.
Dia melanjutkan, jumlah investor dari berbagai macam instrumen, mulai dari investor saham, reksa dana, hingga obligasi.
"Rinciannya jumlah investor saham angkanya mencapai 43% dari total investor. Angka tersebut meningkat 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," katanya.
Menurutnya, minat calon investor dalam memanfaatkan momentum untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia cukup tinggi. Apalagi dana yang digunakan adalah untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19.
"Angka tersebut termasuk investor saham reksa dana dan obligasi, untuk saham sendiri (berkontribusi) 43% dari total investor," bebernya
(ihs)