Sadis! Video Anak Dipaksa Duel Gladiator, Disundut Rokok dan Dipaksa Makan Cabai
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Video kekerasan pada anak tersebar di media sosial YouTube yang diunggah oleh akun @warr,ell 307. Dalam akun tersebut terdapat 3 unggahan video yang diduga kuat pada saat pengambilan gambar berlokasi di Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.
Ketiga unggahan tersebut merekam perkelahian anak yang duel secara gladiator dengan peserta yang berbeda-beda yang disaksikan oleh penonton dari kalangan teman-temannya dengan ada yang sosok wasit yang menyuruh memulai dan memisahkan perkelahian tersebut.
Belum diketahui siapa pemilik akun tersebut, namun sekarang unggahan video tersebut sudah dihapus oleh pemiliknya setelah ramai akibat dilaporkan oleh MP (49) salah satu orang tua korban dari anak yang duel tersebut kepada ketua RT/RW dan pihak Kepolisian.
"Awalnya ada bibinya anak saya yang melihat video duel di YouTube, saat melihat video tersebut dia mengenali sosok yang sedang berkelahi tersebut seperti anak saya, lalu dia memberi tahu kepada saya," ujar MP kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (6/5/2022).
Setelah itu, lanjut MP, dia melaporkan kejadian tersebut ke ketua RT/RW karena dalam rekaman itu terlihat jelas wajah penonton, peserta duel dan juga wasitnya berasal dari satu kompleks perumahan di wilayah Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, tempat dirinya tinggal.
"Beruntung sebelum dihapus oleh pemilik akun ada salah satu tetangga saya yang menyimpan salah satu video yang di dalamnya merekam anak saya sedang berkelahi dengan temannya. Saya menduga anak saya menjadi korban duel yang dipaksa oleh temannya yang lebih tua usianya, setingkat anak SMP," ujar MP menjelaskan.
Atas kejadian ini MP beserta orang tua di wilayahnya merasa was-was yang akan terjadi pada anaknya. Hal tersebut beralasan karena tidak hanya dipaksa duel, beberapa anak mendapatkan perlakuan kekerasan oleh teman yang lebih tua usianya tersebut.
"Ada yang pernah disundut rokok, ada yang disuruh makan cabai. Namun anak saya dan teman-temannya ketika ditanya mereka semua pada tutup mulut seperti ada ancaman. Malahan ada salah satu anak di sini yang mengalami traumatik, tidak mau sekolah dan tidak mau tinggal di sini, akhirnya pindah dan tinggal bersama kerabatnya," ujar MP.
Sementara itu Kapolsek Cibeureum, AKP Suwaji saat dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan bahwa saat ini orang tua korban sudah diantar ke Unit PPA Polres Sukabumi Kota untuk melaporkan kejadian ini.
"Untuk kasus kekerasan anak dan perempuan kasusnya dilimpahkan ke Unit PPA, pihak polsek tidak ada kewenangan untuk menanganinya, sekarang sudah diantar Babinmas untuk melapor ke Polres Sukabumi Kota," ujar Suwaji.
Ketiga unggahan tersebut merekam perkelahian anak yang duel secara gladiator dengan peserta yang berbeda-beda yang disaksikan oleh penonton dari kalangan teman-temannya dengan ada yang sosok wasit yang menyuruh memulai dan memisahkan perkelahian tersebut.
Belum diketahui siapa pemilik akun tersebut, namun sekarang unggahan video tersebut sudah dihapus oleh pemiliknya setelah ramai akibat dilaporkan oleh MP (49) salah satu orang tua korban dari anak yang duel tersebut kepada ketua RT/RW dan pihak Kepolisian.
"Awalnya ada bibinya anak saya yang melihat video duel di YouTube, saat melihat video tersebut dia mengenali sosok yang sedang berkelahi tersebut seperti anak saya, lalu dia memberi tahu kepada saya," ujar MP kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (6/5/2022).
Setelah itu, lanjut MP, dia melaporkan kejadian tersebut ke ketua RT/RW karena dalam rekaman itu terlihat jelas wajah penonton, peserta duel dan juga wasitnya berasal dari satu kompleks perumahan di wilayah Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, tempat dirinya tinggal.
"Beruntung sebelum dihapus oleh pemilik akun ada salah satu tetangga saya yang menyimpan salah satu video yang di dalamnya merekam anak saya sedang berkelahi dengan temannya. Saya menduga anak saya menjadi korban duel yang dipaksa oleh temannya yang lebih tua usianya, setingkat anak SMP," ujar MP menjelaskan.
Atas kejadian ini MP beserta orang tua di wilayahnya merasa was-was yang akan terjadi pada anaknya. Hal tersebut beralasan karena tidak hanya dipaksa duel, beberapa anak mendapatkan perlakuan kekerasan oleh teman yang lebih tua usianya tersebut.
"Ada yang pernah disundut rokok, ada yang disuruh makan cabai. Namun anak saya dan teman-temannya ketika ditanya mereka semua pada tutup mulut seperti ada ancaman. Malahan ada salah satu anak di sini yang mengalami traumatik, tidak mau sekolah dan tidak mau tinggal di sini, akhirnya pindah dan tinggal bersama kerabatnya," ujar MP.
Sementara itu Kapolsek Cibeureum, AKP Suwaji saat dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan bahwa saat ini orang tua korban sudah diantar ke Unit PPA Polres Sukabumi Kota untuk melaporkan kejadian ini.
"Untuk kasus kekerasan anak dan perempuan kasusnya dilimpahkan ke Unit PPA, pihak polsek tidak ada kewenangan untuk menanganinya, sekarang sudah diantar Babinmas untuk melapor ke Polres Sukabumi Kota," ujar Suwaji.
(shf)