3 Gadis Berambut Pirang Dijual untuk Layanan Ranjang, Polisi Buru Otak Prostitusi Online
loading...
A
A
A
CIREBON - Tiga gadis berambut pirang, berhasil diringkus oleh Satreskrim Polres Cirebon Kota, saat hendak memberikan layanan ranjang kepada pria hidung belang di sebuah hotel di Kota Cirebon. Mereka diringkus saat sudah di dalam kamar hotel, bersama pasangan prianya.
Pengungkapan kasus protitusi online ini dilakukan Satreskrim Polres Cirebon Kota, saat melakukan operasi penyakit masyarakat (Pekat) di sejumlah hotel di Kota Cirebon. Operasi pekat ini, bertujuan menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat saat bulan suci Ramadhan.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP M Fahri Siregar mengungkapkan, gebrakan Satreskrim Polres Ciko di bulan suci Ramadan ini sangat tepat dengan melakukan razia yang sasarannya prostitusi online. "Saya apresiasi gebrakan yang dilakukan oleh jajaran reskrim. Dengan melaksanakan operasi pekat yang sasarannya prostitusi online," ungkapnya.
Saat razia petugas menemukan beberapa transaksi prostitusi online, yang dilakukan melalui aplikasi pemesanan online. Dalam razia tersebut, polisi juga menemukan pemesan dan wanita yang dipesan di beberapa hotel, bukan hanya hotel kelas melati.
"Jajaran reskrim telah melaksanakan razia di beberapa hotel dan penginapan, yang ada di Kota Cirebon. Diduga di lokasi itu terjadi perbuatan mesum. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka operasi pekat Lodaya Tahun 2022," ucap Fahri.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Perida Apriani Sisera Panjaitan menjelaskan, pasangan mesum yang didapat dari pelaksanaan razia operasi pekat tersebut, rata-rata masih muda. "Ada yang masih abak-anak turut terlibat dalam kasus prostitusi ini," jelasnya.
Mereka yang berhasil diringkus dibawa ke Polres Cirebon Kota, untuk dilakukan pemeriksaan mendalam berkenaan dengan perbuatan yang dilakukan. "Kita periksa dan dalami keterangan, serta perbuatan yang dilakukan mereka, serta tujuan mereka melakukan kegiatan tersebut," ucapnya.
Nantinya, kata Perida, dari hasil pemeriksaan tersebut dapat diketahui langkah apa yang akan diambil dan dilakukan oleh penyelidik Satreskrim Polres Cirebon Kota. "Kita sedang berupaya mendalami siapa otak di balik kegiatan mesum yang dilakukan pemuda-pemudi tersebut," ujarnya.
Baca Juga
Pengungkapan kasus protitusi online ini dilakukan Satreskrim Polres Cirebon Kota, saat melakukan operasi penyakit masyarakat (Pekat) di sejumlah hotel di Kota Cirebon. Operasi pekat ini, bertujuan menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat saat bulan suci Ramadhan.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP M Fahri Siregar mengungkapkan, gebrakan Satreskrim Polres Ciko di bulan suci Ramadan ini sangat tepat dengan melakukan razia yang sasarannya prostitusi online. "Saya apresiasi gebrakan yang dilakukan oleh jajaran reskrim. Dengan melaksanakan operasi pekat yang sasarannya prostitusi online," ungkapnya.
Baca Juga
Saat razia petugas menemukan beberapa transaksi prostitusi online, yang dilakukan melalui aplikasi pemesanan online. Dalam razia tersebut, polisi juga menemukan pemesan dan wanita yang dipesan di beberapa hotel, bukan hanya hotel kelas melati.
"Jajaran reskrim telah melaksanakan razia di beberapa hotel dan penginapan, yang ada di Kota Cirebon. Diduga di lokasi itu terjadi perbuatan mesum. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka operasi pekat Lodaya Tahun 2022," ucap Fahri.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Perida Apriani Sisera Panjaitan menjelaskan, pasangan mesum yang didapat dari pelaksanaan razia operasi pekat tersebut, rata-rata masih muda. "Ada yang masih abak-anak turut terlibat dalam kasus prostitusi ini," jelasnya.
Baca Juga
Mereka yang berhasil diringkus dibawa ke Polres Cirebon Kota, untuk dilakukan pemeriksaan mendalam berkenaan dengan perbuatan yang dilakukan. "Kita periksa dan dalami keterangan, serta perbuatan yang dilakukan mereka, serta tujuan mereka melakukan kegiatan tersebut," ucapnya.
Nantinya, kata Perida, dari hasil pemeriksaan tersebut dapat diketahui langkah apa yang akan diambil dan dilakukan oleh penyelidik Satreskrim Polres Cirebon Kota. "Kita sedang berupaya mendalami siapa otak di balik kegiatan mesum yang dilakukan pemuda-pemudi tersebut," ujarnya.
(eyt)