Kilau Sinar Betis Indah Ratu Laut Selatan yang Membuat Penguasa Mataram Terhenyak

Senin, 28 Februari 2022 - 05:52 WIB
loading...
A A A
"Apa maksudmu membangun benteng tinggi yang mengitari kademangan?, apa maksudmu memelihara beringin kurung?, apa maksudmu memperkuat prajuritmu? Lekas jelaskan!," bentak Ki Ageng Pemanahan seperti ditulis Krishna Mihardja dalam buku "Di Antara Kali Progo Dan Kali Opak".



Melihat murka ayahnya, di pendopo Kademangan Mataram tersebut, Sutawijaya kaget dan seketika terdiam. Sejurus kemudian ia baru berani membuka suara. Sutawijaya beralasan, apa yang dilakukan semata untuk mendapatkan keindahan dan ketentraman di Kademangan Mataram.

"Tidakkah kau tahu bahwa mendirikan benteng tinggi mengitari sebuah wilayah dan memelihara beringin kurung di alun-alun hanya diperbolehkan bagi seorang raja?," sergah Ki Ageng Pemanahan.

"Itulah sebabnya aku dipanggil ke kraton Pajang. Itu gara-gara ulahmu yang ingin menyaingi kraton Pajang. Mengerti!," tambahnya. Danang Sutawijaya kembali terdiam. Dalam hati sebenarnya ia ingin membayangkan menjadi raja di Kademangan Mataram atau Demang yang tampak seperti raja.

Dalam situasi panas itu, datang Ki Juru Mertani dan berusaha menengahi. Laki-laki yang terkenal sebagai ahli strategi itu mengatakan dirinyalah yang menyuruh Danang Sutawijaya membangun Kademangan Mataram semegah mungkin.

"Jika ada orang yang merasa tersaingi, orang itu adalah orang yang terhenti daya ciptanya," kata Ki Juru Mertani menjelaskan alasannya. "Agar Pajang tidak tersaingi, seharusnya Pajang membangun kraton lebih megah lagi. Itu baru persaingan sehat namanya," imbuhnya.



Ki Ageng Pemanahan giliran yang terdiam. Ia kebingungan menentukan sikap dan akhirnya menyatakan tidak akan melarang Danang Sutawijaya. Namun sebelum meninggalkan pendopo kademangan, Ki Ageng Pemanahan menegaskan, meski tidak melarang dirinya juga tidak merestui.

Ki Juru Mertani tidak menanggapi ucapan Ki Ageng Pemanahan yang langsung bergegas pergi. Ia memilih menenangkan hati Danang Sutawijaya. "Jangan murung Danang (Danan Sutawijaya), seperti itulah sikap ayahmu sejak muda. Dia adalah hamba raja yang taat dan teguh imannya," kata Ki Juru Mertani. "Tetapi orang seperti ayahmu selamanya tidak akan pernah menjadi pemimpin yang baik. Dia akan menjadi hamba raja yang baik seterusnya".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1237 seconds (0.1#10.140)