Mencekam! Mobil Mewah Sejoli Diamuk Massa, Kapolres: Jangan Mudah Teriak Maling

Jum'at, 28 Januari 2022 - 18:45 WIB
loading...
Mencekam! Mobil Mewah Sejoli Diamuk Massa, Kapolres: Jangan Mudah Teriak Maling
Aksi amuk massa viral di media sosial. Sejumlah warga terlihat menghadang mobil mewah dan menghancurkannya dengan ditendang, dan dilempari batu. Foto/iNews TV/Trisna Purwoko
A A A
BANTUL - Aksi brutal viral, setelah videonya beredar luas di media sosial. Sebuah mobil mewah warna hitam bernomor polisi B 2996 SBJ, yang ditumpangi pasangan sejoli dihadang dan dihancurkan warga.



Dalam video tersebut, terlihat beberapa orang sampai naik ke atas mobil, dan menedang kaca mobil hingga hancur. Di dalam mobil, terlihat pasangan muda-mudi yang ketakutan dan berupaya menenangkan warga.



Aksi brutal tersebut, terjadi pada Kamis (27/1/2022) sore. Menurut Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, peristiwa ini dimulai ketika terjadi cekcok antara pengemudi mobil dengan seorang juru parkir di wilayah Gamping, Kabupaten Sleman, Jogjakarta.



Bukannya menyelesaikan masalah yang terjadi, namun pengemudi mobil justru kabur mengendarai mobilnya, sehingga kemudian dikejar oleh warga dengan menggunakan sepeda motor.

"Karena takut dan panik, pengemudi mobil memacu mobilnya dengan kencang melewati jalan kecil hingga menabrak dan menyerempet sedikitnya tiga pengendara sepeda motor dibeberapa lokasi di wilayah Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul," terang Ihsan.

Tidak berhenti setelah menyerempet dan menabrak pemotor, membuat warga yang mengejar meneriakinya maling, sehingga semakin banyak warga dan pengguna jalan yang ikut mengejar. Pengemudi mobil tak lagi bisa memacu mobilnya ketika berada di lampu merah, sehingga menjadi sasaran kemarahan warga.



Akibat diamuk massa, kaca mobil bagian depan dan belakang hancur. Sedangkan beberapa bagian lainnya mengalami rusak akibat pukulan kayu dan batu. Mobil mewah dan sejumlah korban sempat dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan, namun selanjutnya berhasil diselesaikan secara kekeluargaan.

Ihsan mengatakan, bahwa pengemudi mobil tidak dalam kondisi mabuk, dan tidak terbukti melakukan pencurian. Kasus perusakan mobil mewah ini, terjadi akibat adanya teriakan yang provokatif dari warga. "Saya mengimbau, agar warga tidak mudah berteriak maling, agar peristiwa ini tidak terulang kembali," tuturnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2005 seconds (0.1#10.140)