1.078 KPM di Bantul Terima Bansos PKH dan Sembako
loading...
A
A
A
BANTUL - Sebanyak 1.078 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Kasihan, Bantul, DIY mendapat bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Sembako. Penyaluran bantuan melibatkan berbagai pihak. Mulai dari kantor pos , pendamping PKH, hingga penerima manfaat. Semuanya berkontribusi memastikan bantuan tersalurkan secara tepat waktu dan efisien.
Branch Manager KCP Kasihan Ronny Setiawan mengungkapkan, penyaluran kali ini mencakup berbagai jenis bantuan, termasuk Program Sembako Triwulan 3 dan 4, serta PKH Triwulan 3 dan 4. Total bantuan hingga Rp4.200.000 per KPM, tergantung program. "Untuk penyelurannya langsung semua digabung langsung 4 kelurahan bertempat di Kapal Neowon Kasian dengan total 1.078 KPM,” kata Ronni dalam siaran pers, Sabtu (21/12/2024).
Penyaluran yang dilakukan melalui metode komunitas yang bertempat di kantor kelurahan Kasihan Bantul ini berjalan lancar. Dukungan dari pendamping PKH dan tenaga tambahan yang menjadi pekerja harian lepas (PHL) membuat penyaluran Bansos PKH Sembako jadi efektif dan cepat. “Jadi untuk alurnya itu kita sangat terbantu dari mulai antrean sampai verifikator dan sampai saat penyaluran atau juru fotonya, itu sangat terbantu sekali kami, jadi kami sangat berterima kasih,” ujarnya.
Ronni menambahkan pentingnya pembagian waktu dan nomor loket pada undangan kecil untuk menghindari antrean panjang. “Ya undangannya dari Kantorpos tapi ada undangan kecil yang dari kelurahan. Jadi di undangan kecil itu sudah tercantum namor loket, ada pembagian jamnya, jadi nanti tinggal masuk ke loket masing-masing. Alhamdulillah, penyaluran berjalan lancar tanpa kendala berarti,” tuturnya.
Penyaluran Bansos PKH dan Program Sembako, menurut Vita Tri Jayanti, pendamping sosial PKH di Kapanewon Kasihan, peran koordinasi antara Kantorpos dan pendamping di Kapanewon sangat krusial. Penyaluran bantuan kepada 1.078 KPM ini dirancang dalam waktu singkat setelah adanya pemberitahuan resmi. Koordinasi dan komunikasi yang intens menjadi kunci kolaborasi keduanya.
Sabartinah, salah satu KPM, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterima. "Saya gunakan untuk beli kebutuhan sehari-hari seperti beras, sabun, gula, dan biaya sekolah anak," ungkapnya.
Murjiyah, penerima manfaat lainnya merasa sangat terbantu dengan bantuan ini, terutama karena pekerjaan yang tidak menentu. “Soalnya saya misalnya nggak menentu kerjanya. Pekerjaan saya ibu rumah tangga Sambil jualan makanan anak-anak jualan enak, kalau pagi jadi OB di kantor sekitar satu jam,” kata Murjiyah
Branch Manager KCP Kasihan Ronny Setiawan mengungkapkan, penyaluran kali ini mencakup berbagai jenis bantuan, termasuk Program Sembako Triwulan 3 dan 4, serta PKH Triwulan 3 dan 4. Total bantuan hingga Rp4.200.000 per KPM, tergantung program. "Untuk penyelurannya langsung semua digabung langsung 4 kelurahan bertempat di Kapal Neowon Kasian dengan total 1.078 KPM,” kata Ronni dalam siaran pers, Sabtu (21/12/2024).
Penyaluran yang dilakukan melalui metode komunitas yang bertempat di kantor kelurahan Kasihan Bantul ini berjalan lancar. Dukungan dari pendamping PKH dan tenaga tambahan yang menjadi pekerja harian lepas (PHL) membuat penyaluran Bansos PKH Sembako jadi efektif dan cepat. “Jadi untuk alurnya itu kita sangat terbantu dari mulai antrean sampai verifikator dan sampai saat penyaluran atau juru fotonya, itu sangat terbantu sekali kami, jadi kami sangat berterima kasih,” ujarnya.
Ronni menambahkan pentingnya pembagian waktu dan nomor loket pada undangan kecil untuk menghindari antrean panjang. “Ya undangannya dari Kantorpos tapi ada undangan kecil yang dari kelurahan. Jadi di undangan kecil itu sudah tercantum namor loket, ada pembagian jamnya, jadi nanti tinggal masuk ke loket masing-masing. Alhamdulillah, penyaluran berjalan lancar tanpa kendala berarti,” tuturnya.
Penyaluran Bansos PKH dan Program Sembako, menurut Vita Tri Jayanti, pendamping sosial PKH di Kapanewon Kasihan, peran koordinasi antara Kantorpos dan pendamping di Kapanewon sangat krusial. Penyaluran bantuan kepada 1.078 KPM ini dirancang dalam waktu singkat setelah adanya pemberitahuan resmi. Koordinasi dan komunikasi yang intens menjadi kunci kolaborasi keduanya.
Sabartinah, salah satu KPM, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterima. "Saya gunakan untuk beli kebutuhan sehari-hari seperti beras, sabun, gula, dan biaya sekolah anak," ungkapnya.
Murjiyah, penerima manfaat lainnya merasa sangat terbantu dengan bantuan ini, terutama karena pekerjaan yang tidak menentu. “Soalnya saya misalnya nggak menentu kerjanya. Pekerjaan saya ibu rumah tangga Sambil jualan makanan anak-anak jualan enak, kalau pagi jadi OB di kantor sekitar satu jam,” kata Murjiyah
(poe)