Viral! Gadis Manado Diperkosa hingga Pendarahan Hebat Ini Penjelasan Dokter
loading...
A
A
A
MANADO - Peristiwa memilukan menimpa seorang gadis Manado, berinisial CT. Gadis cantik yang masih duduk di bangku sekolah dasar tersebut, menjadi korban pemerkosaan hingga menderita pendarahan hebat.
Kasus pemerkosaan ini telah dilaporkan ibu korban, berinisial HS ke Polresta Manado pada 28 Desember 2021. Peristiwa pemerkosaan terhadap gadis Manado tersebut, menjadi atensi khusus Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol. Mulyatno.
Peristiwa yang memilukan ini terjadi dari awal Desember 2021, dan baru diketahui ibu korban saat pulang ke rumah. Saat itu, korban mengalami pendarahan yang cukup hebat, dan awalnya diduga akibat mengalami haid.
Ternyata selama dua minggu, CT itu mengalami pendarahan hebat, sehingga melihat kondisi korban yang sudah lemas, ibu korban kemudian membawanya ke Rumah Sakit Wolter Monginsidi untuk dilakukan pertolongan dan perawatan secara medis.
Menurut keterangan dari dokter spesialis anak, Hesti Lestari, bahwa setelah korban CT dibawa ke Rumah Sakit Wolter Monginsidi, lebih dulu tangani secara gawat darurat mengingat kondisi CT sudah lemas.
Setelah dirawat di unit gawat darurat selama 10 hari, korban CT sudah melewati masa kritis. Untuk itu langsung dilakukan pemeriksaan lanjutan, dan ditemukan sejumlah luka lebam, serta pendarahan di alat kelamin korban CT. Selain itu juga ditemukan kelumpuhan tubuh sebelah kiri.
"Korban CT setelah diperiksa lebih lanjut ternyata diduga mengidap leukemia atau lebih dikenal kanker darah, dan juga korban mengalami pendarahan di otak sebelah kanan yang menyebabkan lumpuh sebelah kiri tubuh korban," kata Hesti Lestari, Jumat (21/1/2022).
Hesti Lestari juga melakukan pemeriksaan Visum Et Repertum (VER), dan hasilnya diberikan kepada kepolisian untuk sebagai alat bukti. "Korban saat ini dirawat diruang Estela Rumah Sakit Prof. Kandou, dan untuk pemeriksaan dugaan kekerasan seksual ternyata benar selaput darah CT sudah robek," katanya.
Kasus pemerkosaan ini telah dilaporkan ibu korban, berinisial HS ke Polresta Manado pada 28 Desember 2021. Peristiwa pemerkosaan terhadap gadis Manado tersebut, menjadi atensi khusus Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol. Mulyatno.
Peristiwa yang memilukan ini terjadi dari awal Desember 2021, dan baru diketahui ibu korban saat pulang ke rumah. Saat itu, korban mengalami pendarahan yang cukup hebat, dan awalnya diduga akibat mengalami haid.
Ternyata selama dua minggu, CT itu mengalami pendarahan hebat, sehingga melihat kondisi korban yang sudah lemas, ibu korban kemudian membawanya ke Rumah Sakit Wolter Monginsidi untuk dilakukan pertolongan dan perawatan secara medis.
Menurut keterangan dari dokter spesialis anak, Hesti Lestari, bahwa setelah korban CT dibawa ke Rumah Sakit Wolter Monginsidi, lebih dulu tangani secara gawat darurat mengingat kondisi CT sudah lemas.
Setelah dirawat di unit gawat darurat selama 10 hari, korban CT sudah melewati masa kritis. Untuk itu langsung dilakukan pemeriksaan lanjutan, dan ditemukan sejumlah luka lebam, serta pendarahan di alat kelamin korban CT. Selain itu juga ditemukan kelumpuhan tubuh sebelah kiri.
"Korban CT setelah diperiksa lebih lanjut ternyata diduga mengidap leukemia atau lebih dikenal kanker darah, dan juga korban mengalami pendarahan di otak sebelah kanan yang menyebabkan lumpuh sebelah kiri tubuh korban," kata Hesti Lestari, Jumat (21/1/2022).
Hesti Lestari juga melakukan pemeriksaan Visum Et Repertum (VER), dan hasilnya diberikan kepada kepolisian untuk sebagai alat bukti. "Korban saat ini dirawat diruang Estela Rumah Sakit Prof. Kandou, dan untuk pemeriksaan dugaan kekerasan seksual ternyata benar selaput darah CT sudah robek," katanya.
(eyt)