Seorang ABG di Medan Babak Belur Diperkusi Teman Sebayanya hingga Trauma
loading...
A
A
A
MEDAN - Sebuah video persekus i terhadap seorang ABG yang babak belur dihajar teman-temannya di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), viral di media sosial. Peristiwa yang terjadi di Jalan Bunga Cempaka 8, Medan, Sumut ini diduga akibat salah paham.
Dari rekaman video tersebut, tampak korban berinisial WW dipukuli, ditendang, hingga dijambak oleh pelaku berinisial DS, yang tidak lain temannya sendiri. Dari video tersebut, terlihat korban yang sudah dalam posisi duduk dipukuli oleh DS. Sementara sejumlah teman perempuan lainnya mengelilingi korban sambil melontarkan kata-kata kasar dan makian. Baca Juga: Kasus Persekusi Anggota Banser, Polisi Libatkan Ahli Bahasa dan ITE
Murni, ibu korban mengatakan, peristiwa pemukulan itu terjadi karena kesalahpahaman. Pelaku menuduh korban telah menceritakan hal yang merusak nama baik keluarga pelaku. Akibat kejadian ini, kata Murni, anaknya mengalami trauma. "Anak saya mengalami trauma serta pening di kepala akibat pukulan dan tendangan yang dilakukan oleh pelaku dan teman-temannya," kata Murni, Rabu (12/1/2022). Baca Juga: Polda Sebut Kasus Persekusi Dua Anggota Banser Masuk Tahap Pemberkasan
Ibu korban mengatakan, pihaknya sudah membuat laporan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Medan. Keluarga korban juga mengaku, pihak kelurahan sudah melakukan mediasi, namun keluarga pelaku tidak mau menanggung biaya pengobatan korban. "Sehingga kami memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke polisi," pungkas Murni.
Dari rekaman video tersebut, tampak korban berinisial WW dipukuli, ditendang, hingga dijambak oleh pelaku berinisial DS, yang tidak lain temannya sendiri. Dari video tersebut, terlihat korban yang sudah dalam posisi duduk dipukuli oleh DS. Sementara sejumlah teman perempuan lainnya mengelilingi korban sambil melontarkan kata-kata kasar dan makian. Baca Juga: Kasus Persekusi Anggota Banser, Polisi Libatkan Ahli Bahasa dan ITE
Murni, ibu korban mengatakan, peristiwa pemukulan itu terjadi karena kesalahpahaman. Pelaku menuduh korban telah menceritakan hal yang merusak nama baik keluarga pelaku. Akibat kejadian ini, kata Murni, anaknya mengalami trauma. "Anak saya mengalami trauma serta pening di kepala akibat pukulan dan tendangan yang dilakukan oleh pelaku dan teman-temannya," kata Murni, Rabu (12/1/2022). Baca Juga: Polda Sebut Kasus Persekusi Dua Anggota Banser Masuk Tahap Pemberkasan
Ibu korban mengatakan, pihaknya sudah membuat laporan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Medan. Keluarga korban juga mengaku, pihak kelurahan sudah melakukan mediasi, namun keluarga pelaku tidak mau menanggung biaya pengobatan korban. "Sehingga kami memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke polisi," pungkas Murni.
(don)