Tunggu Regulasi Resmi, DIY Siapkan Skema Penutupan Jalan bagi Pemudik
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Pemda DIY melakukan langkah antisipasi pembatasan jalur dan penutupan ruas jalan untuk menyikapi larangan mudik yang disampaikan pemerintah pusat. Beberapa ruas jalan akan ditutup dan pemudik wajib melalui pos pemeriksaan sebelum masuk ke DIY.
"Memang kita sudah siapkan pembatasan jalur jalan, rencana kita mulai tanggal 24 April besok. Namun kita menunggu regulasi resmi pemerintah pusat dan tidak hanya pernyataan lisan presiden," kata Kepala Dinas Perhubungan DIY, Tavip Agus Rayanto, Kamis (23/4/2020).
Dijelaskan, pihaknya sudah menyiapkan tiga pos pemeriksan sebagai pintu masuk utama ke DIY. Di antaranya di Prambanan untuk jalur dari arah timur, Tempel untuk jalur dari arah utara, serta di Wates untuk jalur dari arah barat. "Jadi semua kendaraan akan diperiksa. Jika dari zona merah langsung kami minta untuk kembali, dilarang masuk," katanya.
Akibat kebijakan itu, beberapa jalur akan ditutup. Di antaranya Tempel, Sleman ke dari utara ke kiri menuju Cangkringan ditutup. Semua kendaraan masuk pos utama. "Begitu juga dari barat yang lewat jalur Deandeles harus kembali ke jalur utama di simpang dekat Pantai Congot dan akan diperiksa," katanya.
Tavip menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi terkait kendaraan atau pemudik yang tidak diizinkan masuk. Selain Jabodetabek, beberapa wilayah lain yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti Jawa Barat, Surabaya Raya dan lain sebagainya menjadi titik pengawasan dan pemeriksaan.
"Instruksi dari Gubernur yang tidak boleh masuk yang dari zona merah," kata pejabatnya.
Ketika disinggung kesiapan personel, dia mengaku akan menyiapkan tiga sift untuk melakukan penjagaan. Di antaranya shift pagi sampai siang. Shift siang sampai sore dan shift sore sampai malam. "Untuk setiap shift diisi 25 personel gabungan baik Dinas Perhubungan, Pol PP, Kesehatan serta TNI Polri," katanya.
Dari Catatan Dinas Perhubungan DIY, dalam dua pekan terakhir jumlah pemudik yang masuk ke DIY menggunakan moda transportasi udara, kereta api dan bus sebanyak 81.000. Jumlah ini belum termasuk kendaraan pribadi. "Dan kita antisipasi ada 36% warga yang belum mudik berdasarkan survei dari Kemenhub," kata Tavip.
Sementara untuk jalur-jalur tikus menuju wilayah DIY, Dishub DIY meminta pemkab di seluruh DIY melakukan koordinasi dan pembatasan serta penutupan. "Yang mengetahui jalan-jalan tikus Dishub Kabupaten, maka kita minta mereka yang mengambil langkah," katanya.
"Memang kita sudah siapkan pembatasan jalur jalan, rencana kita mulai tanggal 24 April besok. Namun kita menunggu regulasi resmi pemerintah pusat dan tidak hanya pernyataan lisan presiden," kata Kepala Dinas Perhubungan DIY, Tavip Agus Rayanto, Kamis (23/4/2020).
Dijelaskan, pihaknya sudah menyiapkan tiga pos pemeriksan sebagai pintu masuk utama ke DIY. Di antaranya di Prambanan untuk jalur dari arah timur, Tempel untuk jalur dari arah utara, serta di Wates untuk jalur dari arah barat. "Jadi semua kendaraan akan diperiksa. Jika dari zona merah langsung kami minta untuk kembali, dilarang masuk," katanya.
Akibat kebijakan itu, beberapa jalur akan ditutup. Di antaranya Tempel, Sleman ke dari utara ke kiri menuju Cangkringan ditutup. Semua kendaraan masuk pos utama. "Begitu juga dari barat yang lewat jalur Deandeles harus kembali ke jalur utama di simpang dekat Pantai Congot dan akan diperiksa," katanya.
Tavip menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi terkait kendaraan atau pemudik yang tidak diizinkan masuk. Selain Jabodetabek, beberapa wilayah lain yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti Jawa Barat, Surabaya Raya dan lain sebagainya menjadi titik pengawasan dan pemeriksaan.
"Instruksi dari Gubernur yang tidak boleh masuk yang dari zona merah," kata pejabatnya.
Ketika disinggung kesiapan personel, dia mengaku akan menyiapkan tiga sift untuk melakukan penjagaan. Di antaranya shift pagi sampai siang. Shift siang sampai sore dan shift sore sampai malam. "Untuk setiap shift diisi 25 personel gabungan baik Dinas Perhubungan, Pol PP, Kesehatan serta TNI Polri," katanya.
Dari Catatan Dinas Perhubungan DIY, dalam dua pekan terakhir jumlah pemudik yang masuk ke DIY menggunakan moda transportasi udara, kereta api dan bus sebanyak 81.000. Jumlah ini belum termasuk kendaraan pribadi. "Dan kita antisipasi ada 36% warga yang belum mudik berdasarkan survei dari Kemenhub," kata Tavip.
Sementara untuk jalur-jalur tikus menuju wilayah DIY, Dishub DIY meminta pemkab di seluruh DIY melakukan koordinasi dan pembatasan serta penutupan. "Yang mengetahui jalan-jalan tikus Dishub Kabupaten, maka kita minta mereka yang mengambil langkah," katanya.
(abd)