Masih Ditutup, Ratusan Pengunjung Padati Kawasan Wisata Malino
loading...
A
A
A
SUNGGUMINASA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa , masih menutup kawasan wisata Malino di Kecamatan Tinggimoncong, namun ratusan pengunjung masih tetap memadati lokasi wisata andalan Gowa ini.
Camat Tinggimoncong Andry Mauritz memgatakan, penutupan kawasan wisata telah dilakukan sejak 18 maret lalu. Namun aktivitas pengunjung memasuki wilayah wisata Malino mulai terlihat pasca lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah lalu.
Bahkan pekan lalu, kota Malimo sudah dipadati pengunjung yang didominasi wisatawan lokal. Hanya saja mereka tidak bisa memasuki tempat-tempat wisata seperti taman wisata hutan pinus dan tempat wisata lainnya, sebab pemerintah kecamatan masih menutupnya untuk pengunjung.
"Meski tempat wisata ditutup, ratusan pengunjung Malino mengalir pada weekend lalu dan minggu ini. Hanya saja wisatawan lokal yang datang terkonsentrasi di villa-villa, tempat makan serta pinggir-pinggir jalan sambil berfoto bersama atau berselfi. Hingga saat ini belum ada satu pun tempat wisata alam di Malino kami buka," jelasnya Senin, (8/6/2020).
Sementara itu, Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong masih menunggu arahan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan terkait rencana pembukaan sejumlah area wisata di kawasan tersebut.
"Kami berencana membuka kawasan wisata seperti hutan pinus per tanggal 9 Juni. Namun terkait rencana itu, kami masih menunggu arahan dari pak Bupati," ungkapnya.
Dikatakan Andry, kendati sejumlah tempat wisata akan dibuka dan kembali bisa melayani pengunjung yang akan berwisata, namun pihaknya akan tetap memberlakukan protokol kesehatan.
Pengelola juga tengah menyiapkan segala sesuatunya untuk fasilitas kebersihan pengunjung sesuai standar kesehatan dalam memutuskan penyebaran COVID-19 .
"Alhamdulillah selama ini Tinggimoncong belum ada yang terkonfirmasi positif namun kita tetap waspada sebab Malino sasaran kunjungan orang dari luar," kata Camat Tinggimoncong.
Camat Tinggimoncong Andry Mauritz memgatakan, penutupan kawasan wisata telah dilakukan sejak 18 maret lalu. Namun aktivitas pengunjung memasuki wilayah wisata Malino mulai terlihat pasca lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah lalu.
Bahkan pekan lalu, kota Malimo sudah dipadati pengunjung yang didominasi wisatawan lokal. Hanya saja mereka tidak bisa memasuki tempat-tempat wisata seperti taman wisata hutan pinus dan tempat wisata lainnya, sebab pemerintah kecamatan masih menutupnya untuk pengunjung.
"Meski tempat wisata ditutup, ratusan pengunjung Malino mengalir pada weekend lalu dan minggu ini. Hanya saja wisatawan lokal yang datang terkonsentrasi di villa-villa, tempat makan serta pinggir-pinggir jalan sambil berfoto bersama atau berselfi. Hingga saat ini belum ada satu pun tempat wisata alam di Malino kami buka," jelasnya Senin, (8/6/2020).
Sementara itu, Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong masih menunggu arahan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan terkait rencana pembukaan sejumlah area wisata di kawasan tersebut.
"Kami berencana membuka kawasan wisata seperti hutan pinus per tanggal 9 Juni. Namun terkait rencana itu, kami masih menunggu arahan dari pak Bupati," ungkapnya.
Dikatakan Andry, kendati sejumlah tempat wisata akan dibuka dan kembali bisa melayani pengunjung yang akan berwisata, namun pihaknya akan tetap memberlakukan protokol kesehatan.
Pengelola juga tengah menyiapkan segala sesuatunya untuk fasilitas kebersihan pengunjung sesuai standar kesehatan dalam memutuskan penyebaran COVID-19 .
"Alhamdulillah selama ini Tinggimoncong belum ada yang terkonfirmasi positif namun kita tetap waspada sebab Malino sasaran kunjungan orang dari luar," kata Camat Tinggimoncong.