Gubernur Kepri Desak Pemerintah Singapura Buka Akses Masuk Warganya
loading...
A
A
A
TANJUNGPINANG - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad mendesak Singapura membuka akses masuk warganya untuk berkunjung ke Kepri. Permintaan itu disampaikan kepada Wakil Menteri Bidang Luar Negeri dan Pendidikan Singapura Mohammad Maliki Bin Oesman.
Pembukaan akses masuk warga Singapura ke Kepri ini penting karena kedua wilayah berdekatan. Selain itu hubungan kerjasama antara kedua negara kedua sudah berjalan baik, terutama dalam pariwisata.
Gubernur menyampaikan permintaan tersebut berkaitan erat dengan rencana program travel bubble di wilayah Kepri, terutama untuk objek wisata Lagoi di Kabupaten Bintan dan Nongsa Marina di Kota Batam.
"Presiden RI kembali membuka travel bubble untuk Kepri dan Bali. Kita sudah mempersiapkan semua persyaratan yang dibutuhkan, termasuk konsep karantina wilayah di Batam dan Bintan," kata Gubernur dalam komunikasinya melalui video conference dengan Mohammad Maliki Bin Oesman, Kamis (14/10/2021).
Ansar Ahmad berharap kepada Maliki agar Indonesia dapat menjadi pembahasan Pemerintah Singapura terkait travel bubble atau kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya ke Kepri.
Dia juga memastikan kondisi COVID-19 di Kepri saat ini sudah mulai membaik. Data Kementerian Kesehatan hingga 13 Oktober 2021 diketahui angka positif rate di Kepri telah mencapai 0,3 persen, BOR 3,01 persen, dan konfirmasi kasus harian juga sudah di angka satu digit.
Sedangkan tracing rata-rata 20 orang dari satu orang yang terkonfirmasi postif COVID-19. "Saat ini Kepri juga sudah berada di PPKM Level 1 berdasarkan assesment levelisasi. Saya rasa semua syarat yang dibutuhkan untuk Kepri sudah terpenuhi, dan kita sudah sangat siap untuk untuk menerima wisman," paparnya.
Gubernur juga berterima kasih atas bantuan yang sudah diberikan oleh Pemerintah Singapura berupa dosis vaksin Astrazeneca yang cukup membantu mempercepat pencapaian target vaksinasi di Kepri.
Sementara itu, Maliki Bin Oesman mengapresiasi atas capaian penanganan COVID-19 di Kepri yang penurunannya sangat signifikan dan membaik.
Dia menyatakan pembukaan akses wisman antara Indonesia dan Singapura, khususnya wilayah Kepri akan dibahas kembali di internal Pemerintah Singapura.
"Kementerian Kesehatan dan Pariwisata Singapura juga menindaklanjuti dengan mengecek data-data perkembangan COVID-19 di Indonesia, khususnya Kepri," katanya.
Pembukaan akses masuk warga Singapura ke Kepri ini penting karena kedua wilayah berdekatan. Selain itu hubungan kerjasama antara kedua negara kedua sudah berjalan baik, terutama dalam pariwisata.
Gubernur menyampaikan permintaan tersebut berkaitan erat dengan rencana program travel bubble di wilayah Kepri, terutama untuk objek wisata Lagoi di Kabupaten Bintan dan Nongsa Marina di Kota Batam.
"Presiden RI kembali membuka travel bubble untuk Kepri dan Bali. Kita sudah mempersiapkan semua persyaratan yang dibutuhkan, termasuk konsep karantina wilayah di Batam dan Bintan," kata Gubernur dalam komunikasinya melalui video conference dengan Mohammad Maliki Bin Oesman, Kamis (14/10/2021).
Ansar Ahmad berharap kepada Maliki agar Indonesia dapat menjadi pembahasan Pemerintah Singapura terkait travel bubble atau kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya ke Kepri.
Dia juga memastikan kondisi COVID-19 di Kepri saat ini sudah mulai membaik. Data Kementerian Kesehatan hingga 13 Oktober 2021 diketahui angka positif rate di Kepri telah mencapai 0,3 persen, BOR 3,01 persen, dan konfirmasi kasus harian juga sudah di angka satu digit.
Sedangkan tracing rata-rata 20 orang dari satu orang yang terkonfirmasi postif COVID-19. "Saat ini Kepri juga sudah berada di PPKM Level 1 berdasarkan assesment levelisasi. Saya rasa semua syarat yang dibutuhkan untuk Kepri sudah terpenuhi, dan kita sudah sangat siap untuk untuk menerima wisman," paparnya.
Gubernur juga berterima kasih atas bantuan yang sudah diberikan oleh Pemerintah Singapura berupa dosis vaksin Astrazeneca yang cukup membantu mempercepat pencapaian target vaksinasi di Kepri.
Sementara itu, Maliki Bin Oesman mengapresiasi atas capaian penanganan COVID-19 di Kepri yang penurunannya sangat signifikan dan membaik.
Dia menyatakan pembukaan akses wisman antara Indonesia dan Singapura, khususnya wilayah Kepri akan dibahas kembali di internal Pemerintah Singapura.
"Kementerian Kesehatan dan Pariwisata Singapura juga menindaklanjuti dengan mengecek data-data perkembangan COVID-19 di Indonesia, khususnya Kepri," katanya.
(shf)