Kapal Kayu Tenggelam Dihantam Ombak di Tanjung Kelit, 5 ABK Selamat
loading...
A
A
A
LINGGA - Sebuah kapal kayu tanpa muatan tenggelam di Perairan Tanjung Kelit, Kabupaten Lingga , Kepulauan Riau, pada Senin (6/5/2024). Akibatnya, lima anak buah kapal (ABK) terombang-ambing selama lebih dari 5 jam sebelum akhirnya diselamatkan oleh kapal nelayan yang melintas.
Kelima ABK Kapal Kayu KM Budiman ini harus bertahan hidup setelah kapal mereka dihantam ombak setinggi tiga meter saat berlayar dari Galangan Kapal Pancur menuju Moro Tanjung Balai Karimun. Saat tiba di Perairan Tanjung Kelit, cuaca buruk melanda dan kapal mereka dihantam gelombang besar hingga akhirnya tenggelam.
Para ABK berhasil menyelamatkan diri dengan memanjat dasar lambung kapal yang terbalik. Beruntung, mereka ditemukan oleh kapal nelayan yang kemudian membantu mereka ke Pulau Terdekat.
Menurut Kasat Pol Airud Polres Lingga, AKP Ardian, pihaknya mendapatkan informasi dari warga tentang peristiwa tenggelamnya KM Budiman. Petugas pun langsung turun ke lokasi bersama nelayan untuk mengevakuasi para ABK.
"Saat dievakuasi, kondisi para ABK sudah mulai lemas dan kedinginan akibat lama berada di dalam air," ujar Ardian.
Setelah mendapat pertolongan pertama dari petugas kesehatan di Tanjung Kelit, para ABK dibawa ke Dabo, Lingga, dan kemudian dipulangkan ke kampung halaman mereka di Tanjung Balai Karimun.
Kelima ABK Kapal Kayu KM Budiman ini harus bertahan hidup setelah kapal mereka dihantam ombak setinggi tiga meter saat berlayar dari Galangan Kapal Pancur menuju Moro Tanjung Balai Karimun. Saat tiba di Perairan Tanjung Kelit, cuaca buruk melanda dan kapal mereka dihantam gelombang besar hingga akhirnya tenggelam.
Para ABK berhasil menyelamatkan diri dengan memanjat dasar lambung kapal yang terbalik. Beruntung, mereka ditemukan oleh kapal nelayan yang kemudian membantu mereka ke Pulau Terdekat.
Menurut Kasat Pol Airud Polres Lingga, AKP Ardian, pihaknya mendapatkan informasi dari warga tentang peristiwa tenggelamnya KM Budiman. Petugas pun langsung turun ke lokasi bersama nelayan untuk mengevakuasi para ABK.
"Saat dievakuasi, kondisi para ABK sudah mulai lemas dan kedinginan akibat lama berada di dalam air," ujar Ardian.
Setelah mendapat pertolongan pertama dari petugas kesehatan di Tanjung Kelit, para ABK dibawa ke Dabo, Lingga, dan kemudian dipulangkan ke kampung halaman mereka di Tanjung Balai Karimun.
(hri)