Tersisa 1 Juta Kubik Material Vulkanik di Gunung Marapi, BMKG: Banjir Lahar Masih Ancam Sumbar
loading...
![Tersisa 1 Juta Kubik...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/05/16/174/1378235/tersisa-1-juta-kubik-material-vulkanik-di-gunung-marapi-bmkg-banjir-lahar-masih-ancam-sumbar-job.webp)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahaya banjir lahar susulan yang mengintai wilayah Sumatera Barat. Foto/Rus Akbar
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) memperingatkan bahaya banjir lahar susulan yang mengintai wilayah Sumatera Barat.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, saat ini, masih terdapat 1 juta meter kubik material vulkanik yang berada di Gunung Marapi .
“Jadi saat erupsi Gunung Marapi, erupsi itu mengeluarkan material-material antara lain abu vulkanik dan batu-batu yang dilontarkan dalam kawah. masih tersisa kurang lebih sekitar 1 juta meter kubik dari hasil erupsi,” ucap Dwikorita, Kamis (16/5/2024).
Dwikorita mengungkapkan, endapan material vulkanik itu berukuran butir pasir-pasir halus dan juga bongkah-bongkah batuan yang hingga saat ini masih tertutup lereng tengah dan atas gunung marapi.
Menurut dia, apabila endapan itu tersapu oleh air hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, maka akan berpotensi menjadi banjir lahar hujan. Apabila endapan itu tersapu oleh air hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat itu dapat terangkut menjadi suatu aliran pekat yang mengerosi.
“Aliran ini menggerus ke bawah sambil membawa bongkah-bongkah batuan. Apabila ini sampai ke tempat yang landai atau dataran rendah di depan gunung tersebut akan terendapkan sebagai banjir lahar hujan," sambungnya.
Dwikorita menyebut, jalur atau aliran banjir lahar ini nantinya akan sama dengan banjir lahar dingin sebelumnya. Namun, ada beberapa zona yang dikhawatirkan akan menjadi aliran banjir lahar yang baru.
Dari hasil peninjauan melalui helikopter dan peta Badan Geologi, ada beberapa zona terutama di zona-zona pertemuan dua Sungai atau lebih, dikhawatirkan apabila di hulu sungai turun hujan, maka terjadi banjir lahar.
"Jadi ada yang susulan melalui aliran yang sudah memberikan banjir bandang. Namun, masih ada beberapa potensi yang belum mengalami banjir bandang atau banjir lahar,” tandasnya.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, saat ini, masih terdapat 1 juta meter kubik material vulkanik yang berada di Gunung Marapi .
“Jadi saat erupsi Gunung Marapi, erupsi itu mengeluarkan material-material antara lain abu vulkanik dan batu-batu yang dilontarkan dalam kawah. masih tersisa kurang lebih sekitar 1 juta meter kubik dari hasil erupsi,” ucap Dwikorita, Kamis (16/5/2024).
Dwikorita mengungkapkan, endapan material vulkanik itu berukuran butir pasir-pasir halus dan juga bongkah-bongkah batuan yang hingga saat ini masih tertutup lereng tengah dan atas gunung marapi.
Menurut dia, apabila endapan itu tersapu oleh air hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, maka akan berpotensi menjadi banjir lahar hujan. Apabila endapan itu tersapu oleh air hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat itu dapat terangkut menjadi suatu aliran pekat yang mengerosi.
“Aliran ini menggerus ke bawah sambil membawa bongkah-bongkah batuan. Apabila ini sampai ke tempat yang landai atau dataran rendah di depan gunung tersebut akan terendapkan sebagai banjir lahar hujan," sambungnya.
Dwikorita menyebut, jalur atau aliran banjir lahar ini nantinya akan sama dengan banjir lahar dingin sebelumnya. Namun, ada beberapa zona yang dikhawatirkan akan menjadi aliran banjir lahar yang baru.
Dari hasil peninjauan melalui helikopter dan peta Badan Geologi, ada beberapa zona terutama di zona-zona pertemuan dua Sungai atau lebih, dikhawatirkan apabila di hulu sungai turun hujan, maka terjadi banjir lahar.
"Jadi ada yang susulan melalui aliran yang sudah memberikan banjir bandang. Namun, masih ada beberapa potensi yang belum mengalami banjir bandang atau banjir lahar,” tandasnya.
(wib)