Kediri Membara, PKL Simpang Lima Gumul Ngamuk Bakar Gerobak Dagangan
loading...
A
A
A
KEDIRI - Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) mengamuk di depan Kantor DPRD Kabupaten Kediri, Kamis (14/10/2021). Mereka membakar gerobak untuk berdagang di tengah jalan, sebagai bentuk protes ditutupnya tempat wisata Simpang Luma Gumul selama pandemi COVID-19.
Para PKL ini merasa kecewa karena tidak ada kepastian pembukaan tempat wisata Simpang Lima Gumul, sehingga tidak bisa lagi mencari penghasilan dari berjualan di lokasi wisata tersebut.
Penutupan tempat wisata Simpang Lima Gumul dilakukan Pemkab Kediri, untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Penutupan dan larangan PKL berjualan ini dilakukan sejak tahun 2020 silam, sejak awal terjadinya pandemi COVID-19.
Kini disaat kasus COVID-19 telah melandai, para PKL ini meminta Pemkab kediri memberikan kelonggaran dan kawasan wisata Simpang Lima Gumul dapat dibuka untuk umum, sehingga para PKL dapat kembali berjualan. "Kami sudah tidak memiliki penghasilan, karena Simpang Lima Gumul ditutup sejak dua tahun lalu," ujar salah satu PKL, Ayu.
Ayu mengatakan, selama penutupan kawasan wisata Simpang Lima Gumul, para PKL terpaksa menjual sejumlah harta benda untuk mencukupi kebutuhan ekonominya. "Kami meminta Pemkab Kediri dan DPRD Kabupaten Kediri, mendengar aspirasi PKL, sehingga ekonomi pedagang dapat segera pulih," tegasnya.
Baca Juga
Para PKL ini merasa kecewa karena tidak ada kepastian pembukaan tempat wisata Simpang Lima Gumul, sehingga tidak bisa lagi mencari penghasilan dari berjualan di lokasi wisata tersebut.
Penutupan tempat wisata Simpang Lima Gumul dilakukan Pemkab Kediri, untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Penutupan dan larangan PKL berjualan ini dilakukan sejak tahun 2020 silam, sejak awal terjadinya pandemi COVID-19.
Kini disaat kasus COVID-19 telah melandai, para PKL ini meminta Pemkab kediri memberikan kelonggaran dan kawasan wisata Simpang Lima Gumul dapat dibuka untuk umum, sehingga para PKL dapat kembali berjualan. "Kami sudah tidak memiliki penghasilan, karena Simpang Lima Gumul ditutup sejak dua tahun lalu," ujar salah satu PKL, Ayu.
Ayu mengatakan, selama penutupan kawasan wisata Simpang Lima Gumul, para PKL terpaksa menjual sejumlah harta benda untuk mencukupi kebutuhan ekonominya. "Kami meminta Pemkab Kediri dan DPRD Kabupaten Kediri, mendengar aspirasi PKL, sehingga ekonomi pedagang dapat segera pulih," tegasnya.
(eyt)